YBTN Gelar Rapat Koordinasi Program Klinik Tani Indonesia Bersama Sejumlah Pengurus dan Korcam

Lombok Timur – Pengurus Pusat Yayasan Bina Tani Nusantara (YBTN) menggelar Rapat Koordinasi program Klinik Tani Indonesia bersama sejumlah pengurus dan Koordinator Kecamatan (korcam) yang ada di kabupaten Lombok Timur pada Minggu (29/5).

Rapat tersebut digelar di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) atau Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur sekaligus penyerahan SK oleh Ketua Umum kepada Koordinator Kabupaten (Koorkab).

Hadir dalam acara tersebut, Pendiri YBTN Jielly Hasyam Pratama, Ketua Umum YBTN Badruttamam Ahda, Sekjen Lalu Januar Sofyandi, Bendahara Umum, Ahyar Rosidi dan sejumlah Pengurus Pusat hingga Kabupaten beserta 10 Korcam yang ada di Lombok Timur.

Dalam sambutannya, Ketua Umum YBTN, Badruttamam Ahda mengatakan hadirnya Klinik Tani di NTB merupakan program swadaya pertanian, yang mana diharapkan bisa menjadi mitra pemerintah di tingkat desa, dalam hal ini, BUMDes, Pemdes, atau Gapoktan di setiap desa.

“Dalam hal ini, kita ingin bersinergi, bagaimana mengembangkan produksi pertanian yang ada di desa-desa kita,” kata Ahda.

Ahda menjelaskan Klinik Tani juga menjadi stakeholder pemerintah dalam penyediaan prasarana produksi pertanian yang ada di setiap desa. Oleh karenanya, ia mengajak kepada segenap pengurus dan korcam untuk mari bersama-sama membangun suatu organisasi atau suatu program yang bisa dikembangkan di NTB.

“Dan insyaAllah, kita mulai dari Lombok Timur, karena kita tahu, Lombok ini memiliki garis geografis yang luar biasa, jangan sebut pertaniannya, kalo bukan Lombok Timur juaranya,” ujarnya.

Namun ia juga menekankan pentingnya kerjasama yang baik mulai dari pengurus dari tingkat pusat hingga ke bawah untuk melakukan koordinasi dan sosialisasi sehingga apa yang menjadi hajatan dan cita-cita bersama dalam membangun sektor pertanian bisa berjalan dengan baik.

“Itulah mengapa, kita ingin mengajak semua talenta-talenta muda di setiap desa ini untuk berkecimpung di dalam hal pertanian atau produksi pertanian,” terangnya.

Melalui program Klinik Tani Indonesia, ia optimis ke depan NTB bisa menjadi lumbung pertanian yang ada di bagian timur Indonesia.

“Tentunya kita tidak sendiri, kita ingin bersama-sama membangun ini semua. Kita berharap, teman-teman di Lombok Timur bisa mengembangkan Klinik Tani di daerahnya, sehingga menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain,” tutupnya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *