Jakarta – Momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021 kali ini diikuti dengan sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dituntaskan. Di antara yang paling krusial adalah tentu soal penanganan pandemi, dan agenda pemerintah soal Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Presiden Jokowi mengamanatkan bahwa 2021 adalah tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus 0,74 persen. Oleh karena itu pemerintah menyiapkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar hampir Rp. 700 triliun pada 2021 ini.
Menindaklanjuti amanat tersebut, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, menangkap pesan tersebut sebagai sebuah instruksi untuk dilaksanakan dengan sepenuh hati secara gotong royong. “Jadi sektor pertanian ini kan salah satu penopang utama ekonomi kita, dan langsung bersentuhan dengan masyarakat bawah. Maka program PEN ini adalah panggilan bagi kita insan pertanian untuk bekerja lebih keras dan lebih inovatif lagi”, terang Wamentan.
Lebih lanjut, dalam momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni, semangat dan nilai Pancasila penting untuk terus digelorakan dan dijadikan inspirasi dalam setiap agenda kebangsaan kita. Salah satunya adalah dalam rangka menumbuhkan kesadaran Indonesia Berdaulat Pangan.
“Kedaulatan pangan ini sejatinya adalah terpenuhinya seluruh kepentingan pangan kita secara holistik. Baik di sisi ketersediaan, availabilitas sarana prasarana, kesejahteraan petani, dan juga keamanan komoditasnya. Jika ini terwujud, berarti menunjukkan bahwa Pancasila hidup di tengah-tengah kita,” terang Harvick.
“Alhasil, ini soal keberpihakan. Petani harus menikmati hasil jerih payah mereka. Rantai pasok komoditas pertanian juga harus disederhanakan, sampai pada revitalisasi sistem pasar kita agar petani nggak kebingungan”, lanjut Wamentan yang juga Bendahara PBNU tersebut. Artinya, ikhtiar mewujudkan Kedaulatan Pangan agar semangat dan nilai Pancasila benar benar hidup harus didorong dengan Political Will yang secara berpihak kepada masyarakat luas. (Red)