massmedia.id, Lombok Timur – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Masbagik menyiapkan sejumlah program di tengah pandemi agar siswa tetap bisa mendapatkan pendidikan yang optimal dan berkualitas. Oleh karenanya di masa pandemi ini perlu ada langkah strategis untuk mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Protokol Kesehatan.
Terlebih lagi di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan dunia semakin dinamis utamanya perkembangan teknologi serta persaingan global ke depan yang mana penggunaan Bahasa Asing semakin penting dimiliki anak sejak di bangku SMP. Sehingga ke depan begitu menjelang masuk SMA tidak lagi kesulitan dalam skill komunikasi Bahasa Inggris serta menuju Pendidikan yang lebih tinggi karena kemampuannya sudah dididik sejak dini.
Melihat kebutuhan akan kemampuan Bahasa Asing tersebut, pihak SMPN 1 Masbagik menjalin kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bije Jari untuk melaksanakan program peningkatan kemampuan Bahasa Inggris siswa. “Kami dari SMPN 1 Masbagik berkolaborasi dengan Lembaga Pelatihan ‘’BIJE JARI’’ untuk kursus Bahasa inggris yang mana LPK BIJE JARI memiliki tutor-tutor langsung dari kampung Inggris Pare Kediri Jawa Timur. Program kursus ini menjadi ekstrakurikuler yang ada di SMPN 1,” ungkap kepala SMPN 1 Masbagik, Idris, kepada wartawan media ini saat ditemui di ruang kerjanya , Rabu ( 17/3).
Sebelumnya, Abdul Haris selaku Pembina dan Pengawas SMPN 1 Masbagik mengatakan, “Saya pribadi dan kedinasan sangat mengapresiasi 100% kursus Bahasa Inggris ini sebagai langkah penguatan literasi. Dan juga hal ini dapat mengantisipasi kemajuan dan perkembangan zaman terutama menghadapi generasi emas di tahun 2045 sesuai dengan target visi misi Bapak Presiden Indonesia”. Ia juga berharap Kepala Sekolah dan staf mampu berkolaborasi dengan stakeholder seperti LPK BIJE JARI secara maksimal agar bisa menjadi program untuk menciptakan lulusan yang unggul. “Melihat kondisi anak-anak kita hari ini menghabiskan waktunya di game online maka program ekstrakurikuler penguatan Bahasa Inggris ini menjadi solusi strategis dalam pembelajaran tatap muka serta menyiapkan generasi yang unggul dalam tantangan global,” imbuhnya.
Di tempat yang sama Hj. Harum Iswanti, selaku guru Bahasa Inggris mengungkapkan harapannya agar program kegiatan ekstrakurikuler tersebut berjalan dengan lancar sesuai dengan Protokol Kesehatan. Menurutnya siswa sangat antusias dalam belajar Bahasa Inggris, dengan adanya program ini sangat membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. “Sebenarnya minat belajar siswa sangat tinggi namun karena kondisi pandemi ini minat siswa belajar menurun maka perlu ada stimulus kembali guna merespon kembali semangat siswa dalam belajar. Karena system masuknya pun yang ber shift jadi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris perlu ada langkah belajar secara intens dan terus menerus untuk mengasah kemampuan serta minat belajar yang tinggi. Jadi dengan adanya program seperti ini tentu sangat membantu kami dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya. (YMS)