Seni  

Tere Berharap Pemerintah Daerah Masukkan Keroncong Jadi Lomba Tahunan

massmedia.id, Lombok Timur – Meski menjadi vokalis grup keroncong, Tere mengaku jarang mendengarkan musik keroncong lawas seperti langgam dan stambul. “Saya tahu cengkok keroncong asli itu kayak gimana sulitnya, tapi saya tidak terlalu menampilkannya,” ungkapnya dengan nada merendah saat dihubungi melalui saluran Telepon, Sabtu (15/5).

Menurut Penyanyi yang bernama asli Triyati ini, dalam latihan menyanyi Keroncong dibutuhkan pernapasan yang baik. “Belajar menyanyi keroncong itu butuh pernapasan yang baik dan perlu pengaturan vibrasi yang halus,” tegas perempuan bermata sipit yang tinggal di Labuhan Haji ini.

“Dulu iseng saja ikut lomba Bintang Radio Keroncong di RRI Mataram,” katanya.

Ia mengaku waktu mengikuti lomba belum tahu banyak lagu keroncong apalagi menguasai lagu-lagu keroncong. Saat itu dirinya hanya modal nekat. Ketika ikut lomba baru Ia belajar lagu wajib dan lagu pilihan saja yang akan dibawakan.

Jadi penyanyi keroncong diawali pada tahun 2004 waktu itu ikut lomba Bintang Radio Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Jenis Keroncong Dewasa dan mendapat juara ketiga Putri. Kemudian di tahun 2006 ikut lagi pada pemilihan Bintang Keroncong NTB oleh LPP RRI dan mendapat juara harapan Dua Putri. Pada tahun 2007 mengikuti lomba menyanyi keroncong yang diadakan oleh Panitia Bersama PS3 dan KNPI Kota Mataram mendapatkan Juara Dua.

Semenjak ikut lomba-lomba akhirnya banyak berkenalan dengan grup-grup Keroncong di Pulau Lombok. Tapi saat itu masih didominasi oleh Usia Dewasa. Pada tahun 2010 RRI Mataram mulai mengadakan Lomba nyanyi keroncong untuk kategori Remaja, termasuk juga Taman Budaya Provinsi NTB, sering menggelar acara-acara musik keroncong.

Pada awal karirnya pernah bergabung bersama Orkes Keroncong (OK) Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ketuanya Bapak Soenarso. Hampir setiap minggu para penggemar nyanyi keroncong kumpul di sana. Dalam karirnya selama ini, Sutrisno (Suami) seorang Guru Kesenian di SMPN 1 Selong berperan penting dan sangat mendukung hobi Tere.

Tere, selain salah satu penyanyi Keroncong senior di Lombok Timur, juga adalah Aktivis Perempuan, membela hak-hak perempuan dan Anak. Dengan kiprahnya itu beberapa waktu yang lalu mendapat Piagam Penghargaan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah sebagai Pendamping Perempuan dan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak.

Ibu dua anak ini sangat prihatin atas kurang peminatnya generasi muda saat ini terhadap musik keroncong. Oleh karena itu, dirinya berharap Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait agar memasukan Lomba Keroncong menjadi Event Tahunan. Karena lagu-lagu keroncong lirik atau syair lagunya banyak menceritakan dan menggambarkan Kebangsaan dan keindahan Alam Semesta. “Ini sangat penting untuk generasi muda yang saat ini sudah lupa akan lagu-lagu daerah dan lagu kebangsaan,” ungkapnya penuh harap. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *