Mataram – Di kalangan seniman khususnya musisi, sejak dulu ada stigma bahwa terkesan ada sekat antara musisi dengan stakeholders dalam hal ini lembaga pemerintah. Banyak yang memiliki pengalaman kurang menyenangkan seperti kurangnya dukungan berkarya/penyelenggaraan event musik, banyak potensi musisi lokal daerah yang terabaikan, dan lainnya. Kerap juga para talenta lokal mengeluh karena di tanah sendiri mereka belum mampu menjadi pionir khususnya untuk urusan musik.
Namun kali ini ada kesan berbeda. Salah satu lembaga pemerintah yakni KPU provinsi NTB memercayakan secara penuh penggarapan media sosialisasi pelaksanaan pemilu yakni Jingle Pilkada NTB 2024. Penggarapan ini dipercayakan kepada Jien Raharja atau akrab disapa Itok, pencipta lagu dan vokalis Band The Datu.
Melalui serangkaian proses, ia mendapat kepercayaan dari KPU untuk menyelesaikan lagu yang akan dipakai untuk campaign tahapan pilkada di NTB. “Alhamdulillah, dapat kepercayaan dari KPU untuk itu (penggarapan jingle),” ungkap Itok kepada media ini, Sabtu (11/5).
Itok menuturkan, hal yang jauh lebih menyenangkan dari keberhasilannya menciptakan jingle ini yaitu ada perhatian lembaga pemerintah kepada musisi-musisi NTB. “Mungkin saat ini yang beruntung saya, tapi ini adalah sebuah progress positif bahwa kita musisi NTB dilirik dan dipercaya oleh stakeholders,” tuturnya.
Menurut Itok, momentum ini bisa jadi langkah baik bagi para musisi khususnya pencipta lagu untuk ambil bagian dalam pemajuan daerah. “Saya berharap ini bisa jadi momentum positif. Kita semua berlomba-lomba mendedikasikan kreasi kita untuk daerah melalui lagu. Ada banyak kantor-kantor. Bayangkan kalau semua instansi menjadikan lagu sebagai media sosialisasi program mereka dan lagu-lagu itu diciptakan oleh para musisi NTB. Karena banyak sekali musisi kita yang produksi musik luar biasa,” terangnya.
Itok juga berharap, ke depan ada semacam kolektor karya musisi NTB yang bisa jadi penyambung ke instansi-instansi resmi yang ingin menggunakan jasa para musisi. “Saya rasa ini bisa jadi market juga untuk teman-teman musisi. Bagus lagi ada kolektor sekaligus penyambung biar nanti kalau ada yang cari lagu A, tinggal sodorkan karya musisi A, dan seterusnya. Mudahan jadi referensi dan motivasi kita bersama, bahwa musisi NTB harus dapat tempat di tanah sendiri,” pungkasnya. (*)