Lombok Timur – Pemilihan Terune Dedare Pariwisata Lombok Timur Tahun 2022, akan segera digelar. Diharapkan para finalis dapat menjadi duta Pariwisata, khususnya di Kabupaten Lombok Timur. Tujuan diadakan event ini adalah untuk membangun Daerah melalui Promosi Pariwisata Daerah.
Jebolan Teruna Dedare Pariwisata Lombok Timur Tahun 2019, Sylvi Maulida Damayanti ditemui di Angkringan Saguna Drink and Food pada Senin (17/10) di jalan Raya Kelayu, Kecamatan Selong Lombok Timur, Sylvi sudah 2 tahun menekuni dunia keartisan sering muncul di Sinetron beberapa Stasiun Televisi Nasional. Ia mengatakan dirinya merasa bersyukur sudah banyak kegiatan yang diikuti terutama terkait dengan sosialisasi Pariwisata di Daerah Lombok Timur.
“Terune Dedare ini sebenarnya dapat benar-benar bisa menjadi agen perubahan khususnya bagi generasi muda,” ungkap Sylvi.
Adapun dari paguyuban terune dedare juga mengharapkan partisipasi yang lebih kuat dari semua lini, terutama Pemerintah Lombok Timur Dinas terkait dengan keaktifan kita bersama dalam Bisnis dan Pariwisata. Artinya dalam hal ini Dinas juga harus memiliki target di bidang ini sehingga teman-teman dari terune dedare dapat membantu dalam pengembangannya.
Dalam hal ini Dinas terkait dan Paguyuban, adalah harus benar-benar dapat menyeleksi teman-teman yang memang mau ikut serta berpartisipasi bukan hanya sekedar ingin menjadi pemenang. “Karena bagi saya dalam ajang ini semua finalis termasuk pemenang,” tegasnya.
Juara 1 Terune Dedare Lombok Timur 2018 asal Danger Masbagik Lombok Timur, Baiq Relisya Gian Ningsih ketika dihubungi melalui telepon mengatakan, setelah dinobatkan menjadi salah satu juara di ajang pemilihan Terune Dedare, itu adalah pencapaian yang sangat luar biasa, karena mencapai ke titik itu sangatlah tidak mudah. Dirasakan memiliki banyak manfaat. “Setelah mengikuti ajang itu saya banyak mendapatkan pengetahuan tentang pariwisata terutama yang ada di Lombok Timur dan juga mampu membantu dirinya semakin percaya diri dan mampu memperlancar publik speaking, memperbanyak relasi, karena setiap event yang ada di Lombok Timur Terune Dedare selalu di ikut sertakan,” terangnya.
Baiq Relisya Gian Ningsih, yang saat ini bekerja di salah satu dealer mobil di Mataram, berharap kepada penyelenggara pemilihan Terune Dedare Pariwisata agar tahun 2022 pelaksanaannya lebih baik lagi dari sebelumnya, dan juga semua anak-anak muda Lombok Timur ikut serta dalam ajang ini.
Sedangkan menurut mantan Terune Dedare 2018 Yudha Milia, menyebutkan bahwa menurutnya, ajang pemilihan Terune Dedare bukan hanya anak-anak muda diuji menari di atas panggung, diuji pemahaman hanya berupa teoritis tentang Pariwisata dan Budaya tapi belum tentu mereka memahami culture di lapangan, yang dilihat hanya fisik kecantikan dan kemolekan.
Dengan nada kritis mantan pemuda pelopor tahun 2020 ini menyampaikan hasil dari ajang bergengsi tersebut tidak direncanakan. “Secara output dari terpilihnya Terune Dedare tidak ada planning mendasar. Teman-teman Terune Dedare ini mau dilibatkan dan diarahkan seperti apa, apakah hanya sekedar pagar ayu atau menyambut acara seremonial? Ini yang harus dipikirkan oleh penyelenggara,” terangnya.
Lebih lanjut menurut Yudha Melia, Keinginan kami sederhana, yaitu Lembaga Paguyuban Terune Dedare itu jelas secara anggaran dan jelas pelibatan dalam merekomendasikan program kerja kepariwisataan. “Ini pembinaan secara berkelanjutan. Bukan begitu selesai pemilihan teman-teman hanya terjun bebas jadi pagar ayu pagelaran acara. Miris kita lihat,” tegasnya.
Salah seorang mantan Juri Terune Dedare Pariwisata Tahun 2017, 2018, Ahyak Mudin, memaklumi mereka yang sudah menjadi Terune Dedare ingin melihat ada kemajuan bagi adik-adiknya.
Menurut Ahyak, untuk menjadi Duta Wisata mereka harus dibekali dengan keahlian di bidang marketing baik online maupun offline. Hanya saja untuk hal tersebut dibutuhkan anggaran untuk peningkatan skill mereka, termasuk adalah insentif kepada duta wisata tersebut, dengan anggaran biaya dari Pemerintah Daerah Lombok Timur.
“Juara itu harus dibiayai selama setahun, yang bersangkutan telah tercatat menjadi Duta Wisata Kabupaten Lombok Timur,” ujarnya.
Bagian pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Timur, Sirri Hayati S.sos ketika dihubungi via telepon mengatakan bahwa penyelenggaraan pemilihan Terune Dedare sejak tahun 2021 penyelenggaranya dilaksanakan oleh Paguyuban Teruna Dedare Lotim jadi bukan Dispar lagi. “Tetapi Dispar Lotim mendukung dan Sertifikat yang mengeluarkan Dispar Lotim,” terangnya.
“Ketika ditanyakan tentang apakah Dispar juga mendukung pembiayaan? Sirri menjawab singkat. “Membantu disesuaikan dengan anggaran karena di anggaran dinas tidak ada tercantum,” jelasnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Drs Iswan Rakhmadi mengatakan bahwa atas kritik dan saran dari para mantan Terune Dedare Kabupaten Lombok Timur adalah masukan yang positif dan kami dari Dinas akan mendiskusikannya. (Asbar)