Seorang Turis Belanda Ikut Berjualan Bensin Eceran dan Mengajarkan Bahasa Inggris kepada Anak-anak di Masbagik

Lombok Timur – Kejadian tak biasa seputar keramaian hari kedua Idul Fitri 1445.H,  baru-baru ini terjadi di Kampung Baru Desa Masbagik Selatan. Kali ni tentang Nonis (non-islam) yang ramai ikut keliling silaturahmi bersama keluarga pemilik Muni’s Homestay, pada 11 April 2024.

Ramai beredar video Facebook 1 orang WNA (warga negara asing) yang ikut membantu menjual bensin eceran melayani pembeli. 

Dalam beberapa video Facebook terlihat Lisa, Warga Belanda yang tengah berlibur di Lombok, tinggal di Muni’s homestay Masbagik Selatan, ikut membantu menjual bensin eceran di warung Inaq Siti.

Lisa tampak begitu bersemangat. Video singkat itu juga memperlihatkan kebanyakan pembeli bensin adalah para cowok yang sibuk mengabadikan momen unik tersebut.

“Ini hari terakhir Lisa bantuin jualan bensin. Ia akan lanjut ke Kuta Lombok Tengah. Sebelum ke Lombok Lisa juga keliling Filipina,” ujar pak Asmuni.

Meski para pembeli bensin eceran mengalami keterbatasan bahasa, mereka tetap bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat yang dimengerti oleh pembelinya.

Video Facebook tersebut menuai beragam komentar warganet. Banyak yang penasaran dengan sosok Lisa Warga Belanda itu.

Ahmad Yani misalnya, juga turut berkomentar, “Karyawannya warung Inaq Siti kualitas eksport, bayarannya pakai euro” tulisnya.

Komentar lainya dari Aris. “Gak perlu susah-susah cari penglaris ke dukun. Penglarisnya bule aja udah rame,” kata Aris dan diikuti dengan beberapa komentar lainya rata-rata memakai emoticon tertawa ngakak.

Menurut Owner Muni’s homestay, Asmuni kepada massmedia, tamunya hanya ,enginap du hari tapi sepat mengajar anak-anak sekitar bahasa inggris. “Lisa tinggal di sini hanya dua hari, namun Ia juga sempat mengajarkan bahasa inggris kilat kepada anak SD di sekitar sini,” terangnya.

Lebih lanjut kata Asmuni, Ia menilai Lisa ini sangat supel, mudah bergaul dan familiar. “Sehingga waktu ikut keliling silaturahmi lebaran ke tetangga terdekat di sini, ikut juga mencicipi jajan kue lebaran dan mereka senang kedatangan turis Belanda yang masih lajang ini,” ujarnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *