Lombok Timur – Kepala Dinas DP3AKB , H. Ahmad A, S.Kep, MM, melantik lebih dari 20 orang pengurus KREN Lombok periode 2023-2027. Pada acara tersebut sekaligus digelar Seminar dengan Tema “Pengasuhan dan Pembentukan Karakter Anak” bertempat di Ruang Rupatama 1 Kantor Bupati Lombok Timur Hari Sabtu (183).
Dalam sambutanya di hadapan 165 peserta Seminar, Kadis DP3AKB mengatakan, dirinya sangat berterimakasih sekali dengan kehadiran KREN Lombok yang telah membantu pemerintah dalam menjalankan fungsi penurunan angka stunting, khususnya di Lombok Timur.
Menurutnya, masyarakat memang harus memahami fungsi pengasuhan, karena ini adalah salah satu akar dari lahirnya anak-anak dengan stunting, disebabkan orang tua tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan pendukung untuk mencegah stunting melalui parenting.
Pada kesempatan ini Kadis DP3AKB menghimbau agar isu parenting melalui KREN Lombok ini bisa hadir di desa-desa dan di setiap kecamatan, agar masyarakat semakin populer dan semakin peduli dengan pengasuhan.
Di akhir sambutannya H. Ahmad menyampaikan ucapan terimakasih kepada KREN Lombok, telah mewadahi calon pengantin dengan sertifikat kompetensi pengasuhan. “Ini sangat bagus untuk mendukung kebijakan pemerintah mengenai program sertifikat sebagai syarat pernikahan dan kesiapan hamil bagi calon pengantin yang bisa diakses melalui Elsimil Elektronik,” tegasnya.
Di tempat yang sama Founder KREN Lombok Lalu Yulhaidir, M.Psi. menjelaskan kepada massmedia bahwa, Komunitas Parenting Lombok, adalah sebuah lembaga yang fokus pada isu pengasuhan, termasuk pengasuhan kaum marjinal, pengasuhan inklusif, pengasuhan anak dalam risiko, pengasuhan institusional seperti asrama, panti asuhan, rumah trauma, pengasuhan pengganti, pengasuhan anak-anak dengan riwayat hambatan psikologis hingga pengasuhan anak dengan potensi unggul cerdas istimewa berbakat. KREN Lombok sebagai wadah bertumbuh dan berkembang para ayah bunda dan juga kandidat ayah bunda.
Ke depan, lanjut Lalu Yulhaidir, diharapkan mampu menjembatani masyarakat dalam menghadirkan kualitas pengasuhan yang lebih baik, menuju masyarakat madani dan rabbani yang hadir dari fungsi ruang guru bernama rumah, ayah, dan ibu. Topik pengasuhan seringkali menjadi landasan banyak kebaikan, bahwa anak-anak yang bertumbuh dalam pengasuhan terbaik, akan menjadi anggota masyarakat yang suportif, bermanfaat dan kontributif bagi kemajuan sebuah bangsa,
Demikian juga dengan orang tua yang hadir dalam wujud pengasuhan terbaiknya, akan menjadi sosok ayah dan sosok ibu yang sejahtera, bahagia menjalankan peran pengasuhannya dan menjadi pencetus jutaan kebaikan dan keberkahan yang hadir dari bilik-bilik rumahnya.
Atas dasar itu,”Kata Founder Kren ini, maka patut kiranya kita memulai sebuah gerakan bersama yang lebih masif, membangun bangsa dan mensejahterakan Indonesia dari pengasuhan terbaik kita.
“Bersama anak-anak, kita mewujudkan Indonesia yang adil, beradab, makmur dan sejahtera,” tegasnya.
Tak terasa, kini KREN Lombok memasuki usia 6 tahunnya. Usia golden age untuk belajar dan memberi arti bagi kehidupan. KREN Lombok telah memiliki perwakilan di 18 Provinsi se Indonesia, dan perwakilan cabang di 2 negara. KREN Lombok telah memberikan pelatihan dan seminar dari Sabang sampai Merauke, hingga ke beberapa negara tetangga, telah melatih dan memberikan penyuluhan pengasuhan dengan lebih dari 100 topik, kepada ratusan ribu individu yang akan dipraktekkan kepada jutaan anak-anak mereka.
Meski demikian, lanjut Lalu Yulhaidir masih banyak PR yang belum dituntaskan. Masih banyak hal yang perlu dilakukan. “Masih sangat banyak lapisan masyarakat yang perlu kita jangkau, masih banyak anak-anak yang perlu mendapatkan kebermanfaatan, dan kami yakin melalui enam tahun pengabdian ini, akan menjadi pengabdian 7 tahun, menjadi pengabdian 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun bahkan hingga ratusan tahun,” terangnya.
KREN tak akan bermakna tanpa kehadiran ayah bunda dan anak-anak kita. Ijinkan KREN Lombok melanjutkan kiprah dan kerja nyatanya membangun anak-anak bermoral dan berkarakter, bermula dari pengasuhan rumah kita. “Ijinkan KREN Lombok terlibat lebih masif lagi, bergandeng tangan, bersinergi dan berkolaborasi dengan lebih banyak organisasi, karena urusan pengasuhan ini tak bisa diselesaikan sendiri, “bersama KREN Lombok Mengasuh Indonesia”, tutupnya.(Asbar)