Umum  

Memperingati Hari Lingkungan Hidup, Komunitas Lombok Ocean Care (LOC) Melakukan Audit Sampah

Lombok Barat – Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni, demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan Alam dan planet Bumi.

Menjaga kelestarian lingkungan hidup, merawat ekosistem, sekaligus menjaga planet tempat Manusia tinggal tidak bisa dilakukan sendirian. Inilah pentingnya memberikan ucapan di setiap peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun ini di Senggigi Lombok Barat yang diprakarsai oleh Komunitas Lombok Ocean Care (LOC) ketuanya Cristine Sakinah Nauderer, tetap diadakan setiap tahun.

Seperti hari Minggu kemarin 5 Juni 2022, bertempat di Lokasi Pantai Loco Senggigi. LOC mendata sampah plastik di pesisir sesuai panduan Pawai Bebas Plastik, LOC menggandeng Earth Hour Mataram dan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS). Mereka mengadakan Audit Sampah, melakukan Audit jenis sampah dan merk-merek produk sampah plastik di Pesisir pantai maupun bantaran sungai menuju Pawai Bebas Plastik (PBP) 2022 di Jakarta.

Menurut Cristine Sakinah Nauderer Minggu (5/7) Via Telepon, menjelaskan, Brand Audit dilakukan di daerah masing-masing di seluruh Indonesia pada bulan Juni ini. Sedangkan Pawai Bebas Plastik (PBP) yang diprakarsai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilaksanakan pada bulan Juli mendatang.

BRIN juga memberikan solusi pengolahan sampah menjadi sumber listrik yang bermanfaat bagi Masyarakat melalui Pembangkit listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Dikatakan oleh Cristine Sakinah Nauderer bahwa, BRIN sebagai pemrakarsa acara Pawai Bebas Plastik (PBP) 2022, pada bulan Juli di Jakarta. “Di acara itu akan diumumkan sampah jenis apa saja dan merek apa saja serta perusahaan apa saja yang selama ini menyumbang sampah plastik paling banyak yang  memenuhi pantai-pantai, bantaran sungai, tempat-tempat Wisata  dan ditempat lainnya,” tegasnya.

Bagaimana caranya? Caranya adalah memakai metode Saintifik. Mengumpulkan dan memilah jenis sampah dan mereknya lalu dilaporkan secara online dan akan diumumkan pada acara Pawai Bebas Plastik pada bulan Juli mendatang,” terangnya.

Melansir dari laman indonesia.go.id, pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 67,8 juta ton setiap hari. Pada tahun 2021, menurut BRIN top Ten terbanyak adalah plastik, dan Indonesia menempati urutan kedua setelah China. Sehingga Indonesia saat ini dikatakan darurat sampah Plastik. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *