Lombok Timur – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kecamatan Masbagik saat ini terus melakukan edukasi terhadap sekolah-sekolah dalam membiasakan siswa agar membuang sampah plastik di satu tempat khusus atau terpisah dari tempat sampah organik.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengumpulkan sampah bersih. Sampah bersih yang dimaksud antara lain, sampah gelas dan botol plastik minuman. Sampah inilah yang dikumpulkan di satu tempat.
Demikian dikatakan Tarmizi Izkar, S.Pd Kepala UPTD Dikbud Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (14/12).
“Ini dilakukan untuk membiasakan anak-anak kita di sekolah dalam membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.
Tarmizi menjelaskan, sampah plastik yang sudah terkumpul di masing-masing sekolah akan diambil untuk kemudian dikumpulkan di bank sampah yang sudah disiapkan di UPTD Dikbud Masbagik. Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan PGRI dalam mobilisasi pengangkutan sampah.
“Alhamdulillah sampah yang dikumpulkan di masing-masing sekolah itu, kami kerja sama dengan PGRI yang punya mobil untuk angkut sampah dari masing-masing sekolah dan dibawa ke lokasi Bank sampah di UPTD,” ucapnya.
Dijelaskannya bahwa kata SAMPAH merupakan akronim dari Saya atau Semua, Anggota/Anak Masyarakat/Murid (jika di lingkungan sekolah), Pelopor, Aksi, Hidup Bersih. “Sampah sendiri akronim dari Saya atau Semua Anggota Masyarakat Pelopor Aksi Hidup Bersih,” cetusnya.
Ia menyebutkan pula, sebelumnya pernah mengadakan bimbingan teknis kepada semua penjaga sekolah yang ada di Kecamatan Masbagik, terkait dengan pengelolaan sampah. Pihaknya sudah membangun kerjasama dengan Plastik Bank atau pengepul sampah yang akan membeli semua sampah tersebut.
Tarmizi menjelaskan bahwa 50% dari hasil penjualan akan dikelola dan disalurkan untuk kegiatan santunan anak Yatim dan Piatu dan 50% lagi digunakan untuk operasional mulai dari pemilahan sampai pengangkutan.
Sementara untuk penyaluran santunan Kepada anak yatim piatu sendiri akan dilaksanakan pada kegiatan peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI.
Ia menambahkan, kalau semua sekolah yang ada mengarahkan semua sampah bersih ke bank sampah yang sudah disiapkan UPTD, ke depannya penjaga sekolah akan mendapat fasilitas dari Plastik Bank berupa Jamkes ketenagakerjaan dan reward lainnya berupa HP, Pembayaran rekening Listrik, dan berupa voucher belanja dari Plastic Bank sebagai pihak yang diajak untuk kerja sama.
“Sejauh ini, sekolah yang sudah bergerak sekitar 35 persen, karena di masing-masing sekolah itu, ternyata penjaga sekolah punya langgan sendiri dalam penjualan hasil pengumpulan sampah itu, sehingga agak susah kita arahkan,” tandasnya. (HH)