Umum  

Laksanakan Instruksi Bawaslu NTB, Panwascam Lenek Kunjungi Panti Sosial Bina Karya

Lombok Timur – Ketua Panwascam Kecamatan Lenek M. Andi winata bersama anggota melakukan kunjungan ke Panti Sosial Bina Karya NTB yang berada di Desa Lenek Ramban Biak, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari instruksi khusus Bawaslu NTB ke Panwascam Lenek guna memastikan tidak adanya masyarakat  NTB yang belum dicoklit.

“Kunjungan kita tadi itu, instruksi khusus dari Provinsi kemarin, karena kemarin ada kunjungan dari provinsi ke salah satu panti sosial bina karya NTB yang ada di Kecamatan Lenek.” jelas Andi saat ditemui di sekretariat Panwascam Lenek, Rabu (8/3).

Dari data yang diperoleh byname by address melalui pihak panti sosial, Andi mengatakan sedikitnya ada sekitar 19 KK yang mendapatkan pelatihan selama enam Bulan di masa pencoklitan di panti sosial tersebut.

“Sembilan belas KK (Kepala Keluarga, red) itu mungkin ada 40 orang lah, karena 19 KK itu ada yang 3 orang, ada yang 2 orang, kalo dari 19 KK itu kalikan 2 lah, ada 38 hak pilih lah,” jelas lelaki yang akrap disapa Achilles tersebut.

Dikatakan Andi, untuk data para peserta pelatihan yang dari luar pulau Lombok seperti Sumbawa, Bima dan Bima Kota, pihaknya akan melaporkan dan berkoordinasi bersama Bawaslu Provinsi.

“Biar nanti provinsi yang menyampaikan ke PPK atau KPU kabupaten sumbawa atau Bima,” ungkap Andi.

Sementara untuk peserta pelatihan yang datanya ada di Lombok Barat, Lombok Tengah, pihaknya (Panwascam, red ) akan rekomendasi sama pihak PPK Kecamatan Lenek untuk berkoordinasi dengan pihak KPU Kabupaten, disamping kita juga berkoordinasi dengan pihak provinsi dan Kabupaten.

Dijelaskan Andi, dari hasil bincang-bincang bersama para peserta pelatihan, ada yang sudah ditelpon pihak petugas pencoklitan, namun sejatinya itu bukan Pencoklitan yang sah dari petugas pantarlih, karena itu tidak sesuai dengan regulasi pencoklitan yang telah ditetapkan.

“Setelah kita cek, peserta yang mengikuti pelatihan tersebut, memang memiliki data yang valid, hanya saja, peserta yang mengikuti pelatihan belum tau tentang berlangsungnya tahapan- tahapan pemilu dan mereka semua belum dicoklit sama sekali, ” jelas Andi. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *