Lombok Timur – Desa Tetebatu menjadi pusat perhatian dunia. Terlebih setelah ditetapkan menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang lomba The Best Tourism Villages UNWTO 2021. Tetebatu menjadi terkesan istimewa karena harus bersaing dengan ribuan desa wisata di Indonesia untuk bisa lolos mewakili Indonesia.
“Ini sebuah kebanggaan. Jadi kita harus berjuang bersama-sama agar Tetebatu menang di ajang UNWTO. Tidak ada waktu lagi untuk berdebat karena penilaian asesor akan segera turun. Masyarakat Desa Tetebatu harus berada di barisan terdepan dalam hal ini. Masyarakat Desa Tetebatulah yang paling paham dengan kondisi desa ini. Semua harus peduli, saat ini kita bicara dalam konteks dunia,” ujar Pengamat Pariwisata Nasional asal Lombok, Taufan Rahmadi di sela-sela visitasi tim pendamping Desa Wisata Tetebatu, Kamis (2/9).
Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur-Lombok Timur, masih butuh sentuhan “tangan” Pemerintah Daerah, pelaku hingga pemerhati pariwisata Lombok Sumbawa. “Saat ini, Tetebatu memang sejak 1930 sudah memperkenalkan dirinya sebagai kawasan desa wisata. Dengan segala unikasinya Tetebatu adalah pelopor desa wisata di NTB. Di balik kelebihan pasti ada kekurangan. Di balik peluang pasti ada usaha untuk bisa menang di ajang bergengsi ini,” imbuh salah satu anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Yogi.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, mengambil langkah jitu, bagaimana menjadikan kawasan desa wisata Tetebatu bisa keluar sebagai pemenang. Yusron Hadi menjadi prakarsa dibentuknya Tim Pendamping. Tim yang terdiri dari praktisi, akademisi, jurnalis, pelaku industri, kelompok sadar wisata dan khususnya pemerintah daerah, menjadi semakin lengkap. Bahkan tim ini menjadi semakin sempurna “dikeroyok” secara lintas instansi. “Kita sangat serius menggarap Tetebatu sebagai wakil NTB dan bahkan Indonesia. Kita semua peduli karena kita ingin menang,” tegas Yusron Hadi.
Dalam kesempatan yang sama Yusron Hadi menyerahkan sertifikat CHSE ke pemangku dan pelaku pariwisata kawasan desa Tetebatu. Yusron Hadi merasa yakin karena kawasan desa wisata Tetebatu juga bebas dari kasus Covid-19.
Perwakilan lintas instansi bahkan secara tegas menyatakan komitmennya membantu Tetebatu menjadi pemenang. Secara kompak lintas instansi terkait menyatakan dukungannya membenahi Tetebatu menjadi lebih sempurna sebagai wakil Indonesia di ajang lomba United Nation World Tourism Organisation (UNWTO).
“Kita sudah dengar semua bagaimana seluruh instansi terkait siap membantu dan membenahi kawasan desa wisata Tetebatu menjadi lebih paripurna. Meski harus bersaing dengan banyak negara di dunia, tapi kita harus optimis bisa menjadi pemenang,” imbuh Yusron Hadi memberi semangat.
Kepala Dinas Permukiman NTB, Jamaludin, mengajak semua pihak duduk bersama, berpikir bersama apa-apa yang harus dibenahi. Meski dalam kondisi pandemi, pasti ada jalan untuk berbenah. “Gotong royong adalah kata yang paling pas untuk kita sama-sama berpikir menjadikan kawasan desa wisata Tetebatu sukses. Dan yang lebih penting dari semua ini adalah manfaat dari kesempatan kali ini untuk masyarakat Tetebatu khususnya dan Indonesia pada umumnya,” jelasnya.
Kawasan desa wisata Tetebatu, adalah kawasan desa wisata yang lengkap. Selain menjadi pelopor desa wisata, Tetebatu diperkaya dengan budaya, heritage, green tourism, dan kepedulian terhadap gender, kaum difabel dan anak-anak. Kawasan desa wisata Tetebatu adalah kawasan wisata yang berkelanjutan.
Ketua BPPD NTB, Ari Garmono, tidak meragukan keunggulan Tetebatu menjadi kawasan desa wisata yang mampu bersaing di kancah dunia. “Yakin, jika kita kerjakan bersama dan besarkan secara bersama-sama, Tetebatu bisa keluar sebagai pemenang,” tutup Ari Garmono. (*)