massmedia.id Lombok Timur – Barang bekas sering dipandang sebelah mata. Bahkan sering dibuang dan dijual dengan harga yang sangat murah. Tetapi di tangan orang kreatif, barang bekas tersebut bisa disulap menjadi barang yang bernilai.
Tak semua barang bekas menjadi tidak berguna lagi. Masih banyak barang yang semestinya sudah dibuang tapi dimanfaatkan kembali dengan cara mendaur ulang atau dimanfaatkan untuk dibuat barang yang berbeda. Sampah elektronik contohnya, banyak terbuang begitu saja. Selain itu bekas alat elektronik, bekas mainan anak-anak, mobil-mobilan elektronik yang banyak dijumpai di tempat sampah.
Namun tidak demikian bagi seorang Lalu Jafri asal Paok Kambut Desa Masbagik Utara Baru. Dia menyulap bekas organ (keyboard) yang sudah tidak terpakai dan stik game menjadi alat yang berguna.
Ketika wartawan massmedia bertandang ke rumahnya, beberapa waktu lalu, dia menceritakan penemuannya menyulap barang bekas ORGAN menjadi DRUM ELECTRIC. Sesuatu yang diimpikannya sejak lama ingin memiliki drum electric. “Karena kalau beli baru harganya tergantung merk dan type, bisa 4 juta sampai 12 juta,” ujarnya.
Bapak dua anak ini sehari-hari berprofesi sebagai Ojek mangkal di Pasar Masbagik dan kadang-kadang ikut juga di Kecimol Permata Group. Namun karena situasi saat ini Kecimol tidak pernah jalan. “Sudah hampir satu tahun setengah tidak pernah jalan lagi karena pandemi Virus Corona,” ungkapnya.
Ketika latihan bersama grupnya, Jafri dan teman temannya, berangan-angan ingin grup Kecimolnya memiliki drum electric seperti grup Kecimol lain dan tidak pernah kesampaian. Sejak saat itulah terbesit dalam pikirannya ada satu program dalam organ yaitu suara perkusi drum. Akhirnya dia mulai mencari organ yang sudah rusak dan tidak bisa berfungsi lagi. Setelah lebih dari sebulan mencari akhirnya didapatkan juga. Satu lagi alat lain yang dicarinya yaitu Tut (alat seperti pegas lunak) sebagai pemukul untuk menjadikannya suara drum. Terinspirasi dari banyaknya bangkai Tut bekas stik game permainan Anak-anak yang dibuang begitu saja.
Dari dua barang bekas tersebut, barulah Jafri mulai melakukan experiment di rumahnya dan dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Selama kurang lebih dua minggu experimentnya berhasil, terciptalah Drum Electric Rakitan. “Alhamdulillah,” katanya lega.
Walaupun bentuknya belum sempurna, namun alat ini sudah diuji coba bersama grup Kecimol Permata Band dan hasilnya cukup memuaskan. “Tinggal bagaimana disempurnakan, terutama body atau casingnya,” ungkapnya dengan penuh rasa bangga. (Asbar)