BPC HIPMI Lotim Bersama BEI NTB Gelar Sosialisasi Pasar Saham

Lombok Timur – Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lombok Timur bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan NTB menggelar sosialisasi dan edukasi pasar modal atau bursa efek, Selasa (13/9).

Ketua HIPMI Lotim, Zainal Abidin dalam sambutannya berharap melalui kegiatan tersebut, para peserta nantinya punya pengetahuan terkait pasar modal serta tertarik untuk berinvestasi di pasar modal atau bursa efek.

“Mudah-mudah setelah acara ini, kami berharap ada tindak lanjutnya, ada ketertarikan dari kawan-kawan peserta setelah dipaparkan nanti oleh narasumber,” kata Zainal Abidin di Lesehan Mae Cenggo Masbagik.

Semenatra itu, Ketua BEI Perwakilan NTB, GBN. Putra Sandiana dalam paparannya mengatakan bahwa kehadiran BEI di NTB dimulai sejak Desember tahun 2017 lalu.

“Kami di NTB, sebenarnya sudah ada sejak Desember tahun 2017. Jadi Bursa Efek Indonesia ini kita nyebutnya pasar modal. Yang namanya pasar, di mana-mana sama aja, pasti ada pembeli dan penjual,” papar laki yang akrab disapa Ngurah tersebut.

Untuk di pasar modal atau bursa efek, pedagang tersebut disebut dengan istilah broker. Di Lombok Timur sendiri, baru ada satu broker yang perusahaanya bernama Sucor Sekuritas yang diinisiasi oleh Rachman.

“Pak Rachman adalah seorang broker, yang perusahaannya adalah Sucor Sekuritas. Nah, Bapak-Bapak yang ada di sini, sebagai calon pembeli, calon yang membeli saham di pasar modal ke Sucor,” jelas Ngurah mencontohkan.

Dalam paparannya, Ngurah juga menjelaskan terkait jenis perusahaan yang bisa masuk dalam BEI. Menurutnya perusahan tersebut minimal harus berbadan hukum PT serta punya aset minimal 5 milyar.

Ngurah menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 900 perusahaan yang sudah masuk BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut sejatinya sudah go public atau terbuka (Tbk).

“Perusahaan publik, berarti siapapun bisa beli sahamnya di pasar modal atau bursa efek Indonesia lewat broker. Sekarang ini ada 900 perusahaan Tbk, yang bisa kita beli, harga sahamnya paling murah hanya 50 rupiah per lembar,” jelasnya.

Dikatakan Putra Sandiana, bahwasanya saham itu hanya dalam perusahaan yang berbadan hukum PT saja. Untuk perusahan sendiri, masing-masing ada kode sahamnya. Sama seperti barang lainya, saham juga punya satuan yang disebut lot. Untuk satu lot, sama dengan seratus lembar saham.

Sementara itu, Representative Officer Sucor Sekuritas, Rachman Hadi Saputra menjelaskan bahwa hadirnya Sucor Sekuritas di Lombok Timur guna membantu masyarakat atau calon investor yang ingin berinvestasi di pasar modal atau bursa efek.

“Nah di sini, di Lombok Timur, kami sudah bekerjasama dengan Sucor Sekuritas, karena belum ada perusahaan Sekuritas di Lombok Timur, sehingga saya berinisiatif untuk membuka cabang Sekuritas di Lombok Timur,” terangnya.

Rachman berharap, dengan adanya Sekuritas di Lombok Timur, ke depan masyarakat di Lotim, yang menurut data, masuk dalam peringkat ketiga dengan Kabupaten yang laporan investasi bodongnya tinggi bisa diminimalisir.

“Minimal lewat kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal atau bursa efek, bisa diminimalisir.” kata Rachman.

Menurut Rachman, di Lombok Timur sendiri, pihaknya sudah aktif memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal atau bursa efek sejak 2020. Kendati demikian, masih sedikit yang berani berinvestasi di pasar modal. Dari data yang Ia punya, di Sucor Sekuritas baru 30an orang yang menjadi investor di pasar modal.

“Karena ketika saya sebut kata investasi, image nya masih ditanggapi negatif,” tutur Rachman. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *