Anggota DPRD Lobar, Abdul Majid Soroti Dampak Impor Barang China terhadap UMKM di Lombok Barat 

Abdul Majid, Anggota DPRD Lombok Barat Fraksi PPP

Lombok Barat – Anggota DPRD Lombok Barat, Abdul Majid menyoroti dampak yang terjadi terhadap impor barang China yang masuk ke Lombok Barat. Lombok Barat, yang menurutnya dikenal sebagai daerah yang kaya akan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), kini menghadapi tantangan serius akibat modus baru impor barang dari China. 

“Produk-produk ini masuk dengan harga yang kompetitif, berpotensi menggeser keberadaan produk lokal yang dihasilkan oleh UMKM. Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi UMKM dan solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing mereka,” kata Abdul Majid kepada media ini, Minggu (6/10).

Anggota DPRD dari partai PPP dua periode itu menyebutkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi UMKM di Lombok Barat, di antaranya : 

  1. Akses Modal: Banyak pelaku UMKM mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjaman atau modal kerja yang cukup untuk mengembangkan usaha mereka. Hal ini menghambat inovasi dan ekspansi usaha. 
  2. Kualitas dan Standarisasi: Produk lokal seringkali kurang memenuhi standar kualitas yang diharapkan, sehingga sulit untuk bersaing dengan barang impor yang lebih terstandarisasi dan terjamin kualitasnya. 
  3. Pemasaran: UMKM seringkali kesulitan dalam memasarkan produk mereka, baik secara online maupun offline. Kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran digital membuat mereka tertinggal dalam kompetisi pasar yang semakin ketat. 
  4. Infrastruktur: Masih adanya infrastruktur yang kurang memadai, seperti transportasi dan logistik, menghambat distribusi produk lokal ke pasar yang lebih luas. Hal ini menambah kesulitan bagi UMKM dalam menjangkau konsumen yang lebih luas. 

Anggota DPRD itu juga menilai, meskipun terdapat beberapa program dukungan untuk UMKM, pelaksanaan di lapangan sering kali tidak maksimal. Banyak pelaku UMKM yang belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai program-program tersebut. 

Menurutnya, pemerintah daerah perlu mengambil langkah strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM. Ini dapat dilakukan dengan cara :

  1. Memberikan Pelatihan: Pelatihan keterampilan dan manajemen usaha dapat membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan efisiensi operasional mereka. 
  2. Meningkatkan Akses ke Pasar: Memfasilitasi akses ke pasar yang lebih luas, baik melalui pameran lokal maupun platform digital, sangat penting untuk memperkenalkan produk lokal kepada konsumen. 
  3. Promosi Produk Lokal: Edukasi konsumen tentang pentingnya memilih produk lokal juga harus digalakkan. Hal ini dapat membantu memulihkan dan mengembangkan ekonomi daerah. 
  4. Kerja Sama: Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung keberlangsungan UMKM. Kerja sama ini akan membantu UMKM untuk beradaptasi dan bersaing di era globalisasi. 

Majid juga menjelaskan, dampak masuknya barang impor dari China terhadap UMKM di Lombok Barat merupakan tantangan yang kompleks. Namun, dengan langkah-langkah strategis yang tepat dan dukungan dari semua pihak, UMKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang meski di tengah persaingan ketat. 

“Keberhasilan UMKM dalam bersaing dengan barang impor menjadi kunci untuk menjaga daya tarik produk lokal di pasar, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal di Lombok Barat,” tuturnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *