Umum  

Akibat Banjir Bandang, Jembatan Lendang Belo Nyaris Putus

Lombok Timur – Akses jalan dari Montong Gading menuju Desa Wisata Lendang Belo sudah dua minggu ditutup. Curah hujan tinggi mengakibatkan banjir bandang, berakibat jembatan Lendang Belo nyaris terputus.

Sekretaris Desa Lendang Belo Mohamad Kamran,S.Pd, ketika ditemui di Belo Bungalow Sabtu (3/12) menyampaikan beberapa upaya yang telah dilakukan Pemdes atas bencana yang menyebabkan amblasnya bahkan sampai putus jembatan yang merupakan satu satunya akses jalan menuju  pusat perekonomian (pasar) dan pusat Kecamatan (Kantor Camat ).

“Dengan kejadian ini tentu menjadi sebuah masalah besar bagi para pengguna jalan karena harus mengambil jalan alternatif yang tidak memadai dan harus muter cukup jauh,” jelasnya.

 

Terkait hal itu Pemerintah Desa Lendang Belo berupaya dengan beberapa langkah, pertama berkoordinasi dengan pihak Kecamatan selanjutnya melaporkan ke pihak terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PUPR dan Bupati. Pemerintah Kabupaten Respon cepat dan melakukan asesmen langsung ke lokasi.

“Mengingat Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan menuju Desa Wisata Lendang belo tentu dampak kerusakan tersebut menjadi penghambat bagi wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Lendang Belo yang sudah barang tentu berdampak terhadap kemajuan di bidang Pariwisata,” terangnya.

“Masyarakat berharap mudah-mudahan jembatan yang rusak akibat bencana alam ini dapat segera diperbaiki oleh Pemerintah Lombok Timur, agar mobilitas Masyarakat berjalan lancar seperti semula,” harapnya.

Untuk diketahui Desa Wisata Lendang Belo adalah salah satu Desa yang berada di kawasan kaki Gunung Rinjani dengan area terasering persawahan yang luas dan indah dengan pemandangan Gunung Rinjani.

Selain keindahan Alam Pedesaan yang ramah terdapat pula atraksi budaya berupa sanggar seni tradisional dan kerajinan keranjang dari bahan baku bambu.  Event tahunan Desa Lendang Belo adalah Festival Dara Ngindang yang cukup menarik perhatian Masyarakat dan wisatawan pada setiap bulan Oktober. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *