Lombok Timur – Salah satu wisatawan asal Jerman, Sabrina mengatakan bahwa peresean di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu sangat menarik dan unik.
Hal itu diungkapkannya kepada wartawan massmedia usai menyaksikan secara langsung bagaimana para petarung penjalin (rotan) itu saling pukul menggunakan penjalin yang disertai ende (perisai dari kulit) untuk menangkis lawan.
Sabrina, pada Senin sore itu terlihat datang bersama pemandunya, Jumaidi atau akrab disapa Edy yang tak lain adalah owner atau pemilik dari Tereng Wilis Homestay tempat Sabrina menginap malam itu.
Kedatangan mereka di acara pembukaan Peresean Pepadu Tandur Sabuk Belo di Desa Lendang Belo Kecamatan Montong Gading Lombok Timur, Senin (1/8) itu tak lain karena diajak Edy untuk melihat salah satu budaya khas Lombok yaitu peresean.
“My name is Sabrina, I’m from Germany and I was in Lombok for three months. Today I see sasak stick fighting, very interesting and unique experience. I wanna highly recommended to do when you here,” bebernya kepada jurnalis media ini.
Dia juga mengatakan bahwa ini adalah pengalaman baru baginya, bahkan tak tanggung-tanggung ia akan merekomendasikan sebagai salah satu atraksi wisata yang harus ditonton ketika berada di Lombok.
Secara umum, Dia juga menjelaskan bahwa Lombok itu adalah salah satu tempat yang sangat bagus dan unik untuk dikunjungi. Karenanya, ia mengajak untuk berkunjung ke Lombok dan melihat kehidupan tradisionalnya.
“In general, Lombok is very nice. Very good and unique experience. Come here and see the traditional life in Indonesia,” katanya.
Saat ditanya, apakah dia tidak takut melihat para pepadu saling pukul menggunakan stick dari kayu penjalin tersebut, sembari guyon dengan wartawan untuk mencoba, dia mengatakan tidak takut, namun, kata dia, terlihat sedikit luka, tapi tidak apa-apa.
“I’m not scared to see it, but it looks so painful, but I wanna say, it’s ok,. If I wanna try?, no,” katanya.
Perempuan berdarah Jerman itu juga mengaku bahwa ini adalah kali pertama dia melihat peresean, bahkan berkunjung ke Lombok, namun untuk ke Indonesia sendiri, kata dia, sudah pernah beberapa tahun lalu.
“No, like three years ago I went to Bali and Java, but it’s my first time in Lombok,” kata dia. (wan)