Lombok Timur – Di kalangan pelaku wisata nama Supriadi tidak banyak yang mengetahuinya, tetapi kalau di bilang Ucok Palala orang pasti akan mengenalnya dengan baik dan familiar. Ucok Palala merupakan Tour Guide Senior yang sudah lama malang melintang sebagai Pemandu Perjalanan di dunia Pariwisata.
Profesi sebagai Tour Guide dilakoni Ucok Palala mulai selepas sekolah SMA tahun 1988 atau 33 tahun yang lalu. Dalam bidang Guiding, Ia tidak diragukan lagi, legend kata teman-temannya pelaku wisata.
Ucok mulai tertarik menjadi guide ketika lulus SMA tahun 1988. Pergi ke Bali dan tinggal di rumah temannya. Ketika jalan-jalan di Pantai Kuta, Ia melihat guide yang menghandle tamu asing dengan terampil. Sejak saat itulah Ucok bertekad ingin belajar Bahasa Inggris, yang tadinya bahasa Inggris di bangku SMA tidak begitu disukainya. Lalu kursus di Bali sambil belajar jadi guide dan praktek langsung dengan native speaker.
Selama di Bali, Ia kerap membawa wisatawan yang tour ke lombok. Waktu itu, Ia merasa sangat senang karena ditraktir menginap, minum, dan makan. Selain itu diberikan tip (baca: uang jasa) oleh wisatawan. Sejak itulah Ucok menjadikan Guide sebagai mata pencaharian sehari-hari. Selanjutnya Ia melanjutkan sekolah di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PPLP) Mataram hanya satu tahun.
Pada awal jadi guide pernah handle tamu Jepang pada tahun 1993 ke Komodo menggunakan pesawat dari Bandara Selaparang menuju Bima, dari Sape menuju Pulau Komodo naik Motor Boat sekitar 8 jam.
Ucok menuturkan pengalaman yang menarik saat itu dia ke Komodo. “Begitu turun di Pulau Komodo, kita turun bersama tamu lain. Yang saya jaga adalah tamu saya sendiri. Kemudian ada seorang tamu dari Inggris yang keluar dari barisan kami untuk memfoto Komodo. Karena di sana adalah daerah berbahaya akhirnya dia ketahuan sama penjaganya, karena saya guide dianggap lalai sempat mau dihantam sama security karena tidak mau push up karena kelelahan di kapal,” tutur Ucok.
Sebagai pemandu wisata, Ucok harus sabar menghadapi berbagai pertanyaan yang diajukan para turis, baik domestik maupun mancanegara. Ia juga harus menjelaskan secara rinci berbagai jawaban dari pertanyaan tersebut. Terlepas apakah ia memandu wisatawan yang mengadakan tour biasa atau tour khusus.
“Kalau tour biasa itu, Para Turis (berkunjung) hanya untuk holiday saja. Kalau tour khusus itu mencari objek spesial, seperti birdwatching dan fotografi, juga serangga spesial,” tutur lelaki periang ini lagi.
Seiring berjalannya waktu, Ia bekerja lebih ke arah Profesional. “Banyak ilmu yang saya dapatkan dari para wisatawan mancanegara terutama tamu yang di negaranya mungkin seorang pekerja Sosial, Bankir, Pegawai Perusahaan, ilmuwan dan ada juga sejarawan, mungkin juga Artist,” ungkapnya.
Menurut Ucok, tugas guide yang paling utama adalah memberikan tamu rasa aman, nyaman, dan puas. Intinya membuat tamu senang dan bahagia.
“Karena mereka datang kesini itu untuk berlibur mencari hiburan yang tidak ada di Negerinya,” tegas Ucok.
Disebutkan juga oleh Ucok, bahwa dirinya juga pernah bekerja di Hotel di Gili Meno dan bekerja bersama bos Graham Davis warga negara Australia yang sudah menganggap dirinya sebagai keluarga.
“Saya juga pernah melancong ke Australia bersama bos, hanya beberapa Minggu saja di sana, juga ke Malaysia ikut promosi,” terangnya.
Dari tahun 2017, Supriadi atau Ucok Palala adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Lombok Timur sampai sekarang. (Asbar)
wow…..amazing…….