Lombok Timur – Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (HIMMAH NWDI) Cabang Lombok Timur berhasil duduki kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur dalam menyuarakan tuntutan aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Selasa (6/9).
Dari keterangan tertulis yang diterima media ini, dalam tuntutannya, HIMMAH NWDI Cabang Lotim menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu, mereka menolak proyek pembangunan IKN pada masa krisis dan kenaikan harga bahan pokok.
Dalam penegasannya di ruang rapat kerja DPRD LOTIM, Ketua umum HIMMAH NWDI Cabang Lombok Timur, Zaini Hasyari menekankan bahwa, hadirnya mereka di kantor DPRD Lotim mewakili seluruh keluh kesah masyarakat mengenai dampak dari naiknya harga BBM.
“Kami hadir di ruang rapat kerja DPRD bersama massa aksi ini sebagai bentuk kegelisahan kami dalam melihat krisis ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat,” tegas Zaini.
HIMMAH NDWI Cabang Lotim menilai Pemerintah tergesa-gesa dalam memutuskan kenaikan harga BBM. “Menurut kami, pemerintah hari ini terlalu tergesa-gesa dalam memutuskan kebijakan tersebut dan secara luas tidak memikirkan dampaknya bagi masyarakat. Dan sedangkan proyeksi pembangunan IKN tetap disuntikkan dana sebesar 6 triliun melalui APBN. Maka dengan dasar itu juga kami secara tegas menolak dibangunnya IKN pasca krisis ini,” tandas Zaini.
Menanggapi pernyataan tersebut, Murnan Selaku Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur menyepakati tiga tuntutan HIMMAH NWDI yang beraliansi dalam Laskar Banteng Hitam.
“Kami bersepakat dengan tuntutan dinda-dinda semua. Bila perlu selesai penandatanganan tuntutan ini, kami secara kelembagaan akan langsung bersurat ke Pemerintah Pusat untuk menolak kenaikan harga BBM tersebut,” tutup Murnan saat berdialog dengan massa aksi di ruang rapat kerja DPRD Lotim. (*)
Respon (1)