Umum  

Serpihan Kapal Bersejarah Ditemukan di Tambang Pasir Besi Pohgading

Lombok Timur – Warga Desa Pohgading dihebohkan oleh penemuan serpihan Kapal Bersejarah di sekitar kawasan Penggalian Tambang Pasir Besi yang berlokasi di Pantai Muara Harapan Dusun Dedalpak Desa Pohgading Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, Jum’at (15/7).

Menurut keteragan dari warga sekitar, serpihan kapal bersejarah ini awalnya ditemukan pada sekitar bulan November 2021 dan yang ditemukan saat itu hanya serpihan tiangnya saja. 

“Serpihan kapal ini ditemukan sejak November tahun lalu. Waktu itu yang ditemukan hanya sebatas tiangnya saja dan beberapa hari lalu tanggil tambang Pasir Besi dihantam ombak dan akhirnya jebol. Setelah airnya meluap ke lautan maka serpihan badan kapal terlihat dengan jelas,” terang Satrianegara (warga Pohgading). 

Keterangan yang sama juga disampaikan oleh beberapa orang warga lainnya yang sering memancing di kolam Galian Tambang Pasir Besi tersebut. 

Menurut Dika Wirabanga (warga Pohgading) saat diminta keterangan, kemungkinan besar serpihan kapal tersebut ada sekitar abab 16 atau abad 17 M. 

“Jika dilihat dari kondisi serpihannya, kemungkinan besar kapal ini adalah kapal perang yang hancur dan tenggelam akibat pertempuran,” terang pemuda yang juga merupakan pemerhati sejarah lokal Lombok itu. 

Menurutnya di pada peta tahun 1857, di sekitaran Kecamatan Pringgabaya saat ini terdapat pelabuhan tua yang disebut Laboean Damar. Di sekitar Pohgading saat ini dulunya terdapat Bangsal Pohgading sehingga besar kemungkinan masih ada kapal lainnya yang masih terkubur di sekitar tempat penemuan serpihan kapal tersebut. 

Kondisi fisik Badan Kapal yang terlihat setelah tanggul Galian Tambang Pasir Besi itu jebol terlihat dengan jelas, terutama saat air laut surut. Hal tersebut membuat warga sekitar heboh dan berita keberadaan serpihan kapal bersejarah itupun tersiar di sekitar Kecamatan Pringgabaya. 

Sayangnya, saat ini fisik kapal tersebut telah dijarah oleh warga dan sudah banyak bagian badan kapal yang diambil oleh warga. 

“Saya sangat menyayangkan masyarakat yang menjarah dan mengambil bagian pisik serpihan bersejarah itu. Dan kami berharap supaya pihak pemerintah dapat segera memberikan perlindungan terhadap benda bersejarah tersebut,” tutup Wirabangga. (Al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *