Pupuk Organik Cair Digunakan pada Budidaya Porang di Lombok Barat

massmedia.id, Lombok Barat -Keberhasilan Mursidin dengan tanaman Porangnya, tidak terlepas dari kegigihannya mengembangkan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC).

Saat dihubungi melalui telepon (22/4), Mursidin salah seorang pengurus di Penggiat Petani Porang Nusantara (KP3N) Lombok Barat mengatakan Pupuk Organik Cair (POC) bisa digunakan untuk semua jenis tanaman. POC dibuat dari campuran Urine dan Kohe Kambing yang sudah melewati masa Fermentasi dan siap diaplikasikan ke tanaman atau buah-buahan. “Manfaat POC adalah untuk menyuburkan tanah, batang, daun, buah, memaksimalkan produktivitas tanaman, meningkatkan hasil panen dan menghemat biaya, dari pada menggunakan pupuk kimia harganya cukup mahal,” tegas Mursidin.

Maka dia dan anggota Penggiat Petani Porang Nusantara terus membuat sendiri Pupuk Organik Cair (POC) tersebut untuk tanaman porang yang saat ini sedang diminati oleh para petani di Lombok Barat. Disebutkan pula teman-temannya banyak beralih ke pupuk organik karena yakin pupuk dari kandang dan POC buatan sendiri itu lebih bagus tanpa efek samping ataupun dosis tinggi,” terangnya.

“Perbandingan yang digunakan adalah 1/4:16 liter komposisi, molase, urine, EM4, yakult, air cucian beras, eco farming, semua bahan Non kimia,” sebutnya.

Mursidin yang juga sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Penggiat Petani Porang Nusantara (DPC P3N) Lombok Barat menjelaskan umbi Porang asli Indonesia terbaik di dunia telah diekspor hingga ke China, Jepang, Korea dan beberapa Negara Eropa. Umbi Porang adalah tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri BI. Manfaat porang banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik dan jelly. Umbi Porang asli Indonesia adalah salah satu yang Terbaik di dunia bahkan telah diekspor hingga ke China, Jepang, Korea dan beberapa Negara Eropa.

Secara Kalkulasi Umbi Porang masih sangat menguntungkan untuk dibudidayakan 7 sampai 10 tahun ke depan dikarenakan permintaan yang sangat tinggi dan masih sedikit petani yang menanam Porang dan juga supply bibit Porang yang terbatas,” tutupnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *