Umum  

Peringatan HUT ke-2 massmedia Dihadiri Para Jurnalis Pimpinan Perusahaan Media

Lombok Timur – Syukuran hari jadi PT .Masbagik Media Karya ( massmedia) yang ke-2 bertempat di Studio Pepadu Badjang Rabu malam (01/03) berlangsung khidmat dan berjalan lancar.

Acara puncak HUT yang ke-2 massmedia ini, dilaksanakan dengan sangat sederhana dihadiri oleh Jurnalis dari berbagai Media dan Pimpinan media masing masing yang ada di Lombok Timur.

Hadir Ketua PWI Kabupaten Lombok Timur Ratna Dewi, Widianto dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Hans, dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) NTB,  Acep Suherlan dari MNC media televisi (RCTI, Inews TV) Sumbawa. 

Pada rangkaian acara HUT yang ke 2 massmedia ini, diramaikan oleh ucapan dan doa dari beberapa sahabat massmedia melalui video pendek. Di antaranya Iswan Rahmadi Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Taufan Rahmadi Anggota Tim Monev Kemenparekraf RI KEK Mandalika, Stafsus Gubernur NTB Dedi Arisandi, Pembina Forum Masbagik Bersatu (FORMABES) Edy Budaya Lutfi, Syamsul Rijal ketua Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lotim, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI Lotim) dr. Kurnia Akmal dan Widiyanto dari SuaraNusa.co. Puluhan sahabat massmedia juga meramaiakn melalui Twibbon dari berbagai organisasi kepariwisataan, organisasi pemuda,  komunitas pencinta alam, komunitas motor, Para Relawan kemanusiaan yang tergabung dalam MRI Lotim, LSM, dan beberapa Kepala Desa yang ada di Kecamatan Masbagik.

Sebelum acara puncak pemotongan tumpeng,  dua orang tamu undangan,  Widianto dan Ratna Dewi didaulat untuk mengisi Live Talkshow Interaktif pada Acara Refleksi HUT massmedia yang ke-2 bersama Direktur massmedia Ahyak Mudin dan dipandu Host Agus Khairi Pemred massmedia.

Dalam live Talkshow atau ngotok-ngotok ringan tersebut direktur massmedia Ahyak Mudin menyampaikan sejarah singkat berdirinya massmedia yang menurutnya tidak disengaja karena awalnya adalah pelatihan bagaimana cara menulis jurnalistik untuk perwakilan pemuda dari 10 desa yang ada di kecamatan Masbagik. “Agar setiap desa dibekali bagaimana cara menulis yang baik untuk berita maupun laporan-laporan,” jelasnya.

Selanjutnya kata Ahyak, seusai pelatihan tersebut muncul ide dari Widiyanto. “Pada saat itu bersama teman-temannya memberi pelatihan, beliau menyarankan kepada dirinya, kenapa tidak, bangun saja perusahaan yang berbadan hukum,” katanya. 

Akhirnya ada salah satu pengusaha Non Politik dari Masbagik untuk membiayai pengurusan Badan Hukum dan berdirilah PT. Masbagik Media Karya atau media online  massmedia.id yang di lounching di pondok Wahyu Masbagik Utara baru pada tanggal 1 Maret 2021 yang lalu dan berjalan sampai saat ini.

Pengamat media on-line Widianto dari JMSI, yang juga ikut membidani lahirnya massmedia. Menurutnya massmedia ini meloncat jauh ke depan tidak sesuai usianya yang baru 2 tahun ini. Hal ini terbukti massmedia bisa bersaing dengan media-media lainnya dan dapat diterima di masyarakat luas dan menyajikan berita-berita sesuai dengan kode etik jurnalistik. “Walaupun massmedia porsi beritanya lebih besar untuk pariwisata namun konten berita-berita lain sesuai perkembangan dan kecepatan media juga harus tetap disajikan,” saran Widiyanto.

“Dari segi perusahaan (Korporasi) media ini adalah usaha yang menjanjikan, pasar terbesar di dunia melalui internet, Indonesia masuk 6 besar konsumsi pembaca media Siber atau media online di dunia,” sebutnya.

Harapannya di tahun ketiga ini, “kata Widi, “massmedia harus menyajikan lebih cepat lagi, akurat dan dalam.

“Sebuah kajian jurnalistik untuk mengukur kedalaman dari sebuah berita, maka harus ada sebuah kajian yang mendalam, apakah itu satu kali dalam sepekan yang disajikan oleh Pemred massmedia,” harapnya.

Sedangkan Ketua PWI Lombok Timur Ratna Dewi sangat mengapresiasi lahirnya massmedia dari keinginan untuk mendidik jurnalistik dari 10 desa dan bertahan sampai 2 tahun ini. massmedia, menurutnya harus mempertahankan karakternya,  karakter yang dimaksud menurut Ratna, dari konten-konten pemberitaannya adanya porsi human interest, porsi kesetaraan gender, porsi tokoh-tokoh inspiratif dan tentu porsi pariwisata di dalamnya. Hal ini menurut ketua PWI Lombok Timur harus dipertahankan agar tetap ada pembeda dengan media-media lainnya. Karena tidak bisa di pungkiri akhirnya media media ini gugur di tengah jalan oleh seleksi alam.

Mba Ratna panggilan akrabnya, yang juga Direktur Utama Selaparang TV Lombok Timur, dengan sangat serius mengatakan bahwa Ia optimis massmedia akan tetap bertahan dan memberikan pengetahuan dan terus memberikan inspirasi untuk Masyarakat luas 

“Yang sangat penting sekali Ia menyarankan kepada Management massmedia agar mendorong wartawannya untuk ikut UKW, seorang jurnalis harus bersertifikasi tidak cukup hanya lamanya pengalaman di lapangan. Kompetensi ini harus diwujudkan dengan Sertifikasi melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” terangnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *