massmedia.id, Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat gelar Sosialisasi Hasil Penilaian Harga Appraisal dengan masyarakat sekitar lokasi rencana pembangunan bandar udara. Hal ini sebagai tindak lanjut dari rencana besar yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah Sumbawa Barat yaitu pembangunan bandara. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di lapangan Kiantar Desa Kiantar Kecamatan Poto Tano, Senin (03/05).
Hadir dalam acara tersebut yaitu Bupati Sumbawa Barat, Musyafirin, bersama dengan OPD terkait, Kepala Kejaksaan Negeri KSB, Kapolres KSB, Dandim KSB dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sumba Barat.
Musyafirin dalam pidatonya menyampaikan, Pemerintah KSB menghimbau masyarakat untuk memahami kondisi anggaran daerah. Oleh karena itu Bupati menyampaikan Pemerintah akan mengajak investor untuk bisa menindaklanjuti rencana pembangunan bandara tersebut.
“Berharap masyarakat untuk bisa memahami niat dari Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pembangunan sekaligus sebagai proyek monumen yang nantinya bisa memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum. Hajatan dalam rangka untuk membangun bandara yang berskala menengah ini sudah dilakukan sejak tahun 2005, namun keterbatasan dana daerah menjadi pertimbangan sehingga dibutuhkan kemitraan dengan pihak swasta yaitu dengan adanya investor yang bisa melakukan kegiatan ini,” terang Musyafirin.
Musyafirin mengungkapkan proses panjang dari rencana pembangunan bandara dengan upaya lobby yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Oleh karenanya Ia mengharapkan dukungan masyarakat rencana besar tersebut.
“Bagaimana perjalanan lobby-lobby yang dilakukan selama ini dengan berbagai pihak namun saat ini sudah ada titik terang. Untuk itu saya berharap agar masyarakat bisa mendukung agenda besar ini,” ungkapnya di akhir pidato.
Sementara itu Kepala Kantor Pertanahan KSB Edy Budaya Lutfi dalam kesempatan itu juga memberikan gambaran dengan adanya pembangunan bandara akan berdampak pada peningkatan ekonomi terhadap masyarakat. BPN juga akan mempersiapkan data terkait dengan pendukung sehingga rencana pembangunan bandara bisa sukses.
“Manfaat dari berdirinya bandara yang memiliki multiple effect secara ekonomi yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan itu pula BPN juga telah menyiapkan data-data pendukung dalam rangka mensukseskan agenda tersebut sehingga ke depan diharapkan adanya transparansi dalam proses pembebasan lahan masyarakat baik dari sisi status tanah maupun luas tanah yang dimiliki,” terang Kepala BPN KSB.
Senada dengan Kepala BPN KSB, Kajari KSB memberikan ilustrasi bahwa dengan dibangunnya bandara akan berdampak pada perubahan ekonomi terhadap masyarakat.
“Manfaat yang didapat dengan berdirinya bandara ini nantinya akan dapat memberikan perubahan besar bagi perkembangan pembangunan KSB pada khususnya dan Sumbawa pada umumnya,” jelasnya.
Di tempat yang sama Kapolres KSB juga berjanji kepada masyarakat untuk memberikan pengawalan khusus dalam pembebasan lahan yang menjadi rencana pembangunan bandara. Sehingga saat pembayaran tanah kepada masyarakat yang cukup besar dari penjualan tanahnya tetap tercipta kondisi yang aman.
“Polres akan memberikan pengawalan khusus jika nantinya pembebasan tanah tersebut berlangsung mengingat masyarakat akan mendapatkan dana yang cukup besar dari penjualan tanahnya,” ungkapnya dalam sambutan.
Dari data yang diperoleh total luas lahan yang akan digunakan untuk rencana pembangunan bandara yaitu 124,7384 ha, dengan harga terendah Rp. 42.700/m² (Rp.427.000.000/ha) dan harga tertinggi Rp. 52.700/m² (Rp. 527.000.000/ha). Selanjutnya harga rata-rata Rp. 45.270/m² (Rp.452.700.000/ha).
Setelah selesai sambutan-sambutan, kegiatan sosialisasi ini dilanjutkan dengan buka bersama, shalat magrib dan tarawih bersama di Masjid Kiantar. (red)