Lombok Timur – Dunia Perindustrian dan Kerajinan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari pasangan Calon Bupati Luthfi – Wahid, jika nanti terpilih untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Lombok Timur Periode 2024 – 2029.
H.M. Syamsul Luthfi menilai kabupaten Lombok Timur memiliki potensi industri dan kerajinan yang sangat banyak, namun belum dikelola dengan maksimal. Sehingga kehadiran pemerintah di dunia industri dan kerajinan di kabupaten Lombok Timur sangat diperlukan.
“Saya melihat kabupaten Lombok Timur memiliki potensi industri yang sangat luar biasa banyak. Seperti kerajinan tangan di desa Loyok, gerabah Penakak di desa Masbagik Timur dan industri kain tenun songket khas Lombok di desa Pringgasela dan masih banyak lagi hasil industri dan kerajinan tangan masyarakat kita,” ungkapnya di hadapan sejumlah awak media baru-baru ini di Praja Coffee Loyok.
H.M. Syamsul Luthfi menilai hasil industri kerajinan karya pengrajin Lombok Timur cukup bagus dan layak ekspor. Dan tantangan yang dihadapi pengrajin yakni belum menemukan pangsa pasar yang jelas.
“Hasil kerajinan pengrajin Lombok Timur cukup bagus dan sudah layak ekspor. Tetapi mereka belum menemukan pasar yang jelas, sehingga mereka kurang bersemangat untuk berproduksi secara maksimal. Untuk itu jika kita diamanahkan maka kami akan membina pengrajin kita agar lebih terampil dan kita Carikan pangsa pasar yang jelas sehingga dunia industri dan kerajinan Lombok timur lebih bergairah,” terang H.M. Syamsul Luthfi yang merupakan cucu pahlawan Nasional Indonesia TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid Pancor.
Ia juga mencontohkan, Kabupaten Lombok Timur juga menghasilkan buah kelapa yang melimpah, tetapi selama ini petani kelapa hanya menjual masih dalam bentuk bijian. seperti diwilayah Desa Korleko kecamatan labuhan haji yang bisa menghasilkan buah kelapa yang cukup banyak.
“Di Desa Korleko itu sangat banyak petani pekebun kita yang menghasilkan buah kelapa, tetapi selama ini mereka menjual buah kelapa langsung ke Surabaya. Kita berharap ke depan akan kita buat pabrik pengolahan buah kelapa menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Seperti pabrik minyak goreng kelapa, Kopra dan minuman de Coco misalnya. Ini kan akan ada nilai tambahnya ketimbang menjual langsung buah kelapanya keluar daerah,” pungkasnya. (*)