Lombok Timur – Musik dangdut kini tidak hanya menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia, tetapi juga menjadi jenis musik yang banyak penggemarnya di Indonesia bahkan di negara-negara Asia Tenggara.
Musik dangdut memiliki kekuatan dalam beradaptasi dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Musik dangdut juga terbukti menjadi salah satu genre musik yang menarik di kalangan masyarakat.
Musisi-musisi Legend Dangdut Kabupaten Lombok Timur nantinya akan menggelar konser musik dan silaturahmi dengan mengangkat tema “Konser Legend” yang rencananya akan digelar di Desa Aik Dewa Kecamatan Pringgasela pada akhir Agustus 2022.
Di kabupaten Lombok Timur khususnya pernah ada group- group Band dangdut legendaris, sebut saja seperti ada Adi Gondrong and Friends, Udayana Band Aikdewa, Permata Band Masbagik, Matahari Band Aikmel, Nusantara Band Rempung, Dita Swara Band Rempung dan masih banyak yang lainnya.
Ketua Panitia, Arenk membenarkan akan mengadakan konser musik yang bertajuk The Legend. Nantinya pada konser tersebut akan menampilkan band-band Legendaris yang sudah malang melintang dan menghiasi industri musik di kabupaten Lombok Timur.
“Memang iya, Kami memang ingin mengadakan konser musik untuk para legend-legend tersebut. Konser ini nantinya sebagai ajang reuni dan silaturahmi bagi para musisi-musisi legendaris yang sudah pernah melintas di industri musik kabupaten Lombok Timur,” ungkapnya.
“Selain itu nantinya ini juga sebagai pengobat rasa kangennya masyarakat akan musisi musisi tahun 90’an ke bawah. Pada saat itu masyarakat masih sering mendengar lagu seperti, Senter Baterai Lima miliknya ciptaan Apang Zaini dipopulerkan oleh Adi Gondrong, Piran Bae ciptaan Adi Gondrong, Ci Puci Puci dan Ngembun Besi miliknya Ahyak Mudin dan masih banyak yang lainnya, karena itulah kami ingin menggelar konser tersebut,” lanjutnya.
Di sisi lain, Asep Barnara dari Bio Musik Studio Masbagik menyambut baik akan direncanakannya acara legend Band dangdut Lombok Timur tersebut. Ia juga menuturkan kalau musik dangdut jaman dulu sangat berbeda dengan musik dangdut modern saat ini.
“Karena musik dangdut kalau jaman dulu disebut Orkes Melayu (OM) yang punya ciri khas banyak menggunakan alat musik akustik, seperti gendang, suling dan lain-lain, alat musik organ mekanik serta biola, lirik lagunya sangat mudah dicerna dan dipahami oleh masyarakat sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat. Makna lagunya banyak bertemakan kisah dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Sedangkan pengamat musik Ahyak Mudin menginginkan acara musik legend dangdut ini supaya pengemasannya lebih menarik serta mampu mengembalikan nuansa terdahulu.
“Pengemasannya lebih menarik agar kesan mereka saat jayanya dulu tergambarkan melalui story telling maupun gambar atau Foto lama kalau ada videonya. Karena band mereka ada yang menghasilkan album dangdut maupun dangdut Sasak. Nantinya hal itu yang akan dipamerkan di konser tersebut, bila perlu adanya bot-bot khusus untuk dipamerkannya album-album mereka dan alat-alat yang dipakai mereka terdahulu,” ujarnya. (Ozie)