Lombok Timur – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan rombongan tiba di Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Lenek jam 11.35 WITA. Sandiaga Uno didampingi Gubernur NTB Dr.Zulkieflimansyah, Kadispar Provinsi NTB Jamaludin Malady, Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy dan Kadispar Lotim Iswan Rahmadi yang di sambut oleh lebih dari 300 orang Peserta Workshop. Setibanya di lokasi acara langsung Menparekraf Salahudin Uno melihat dan membeli beberapa hasil ekraf dan kuliner para peserta.
Selanjutnya Mas Menteri langsung memberikan sambutannya kepada seluruh peserta Workshop KaTa Kreatif. Ia mengatakan, bahwa KaTa Kreatif 2023 akan terus berlangsung untuk mendorong sektor ekonomi kreatif di berbagai kabupaten/kota agar bisa berkembang dan menghasilkan.
Sampai saat ini, sudah ada 193 kabupaten/kota yang telah mendaftar, dan sekitar 72 kabupaten/kota yang telah mengikuti uji petik. Dalam sambutannya Menteri Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Kabupaten Lombok Timur melalui Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lotim untuk segera mendaftar mengikuti program untuk menjadi Kabupaten kreatif.
“Program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Indonesia (KaTa Kreatif) yaitu proses identifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif pada kabupaten/kota secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik. Nantinya, akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media berperan aktif menentukan subsektor ekraf unggulan,” ujar Mas Menteri.
Sebelum kehadiran Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Workshop KaTa kreatif terlebih dahulu dibuka oleh Kadispar Lotim Drs. Iswan Rahmadi pada Jam 10.00 WITA di Ballroom Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas ( BPVP) Lenek atau dulunya bernama Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) pada hari Rabu 17 Mei 2023.
Dalam sambutannya, Kadispar Lotim menyampaikan rasa terimakasih kepada Kemenparekraf yang telah memilih Lombok Timur sebagai tempat Workshop KaTa kreatif. Menurutnya, KaTa sendiri adalah kepanjangan dari Kabupaten dan Kota, Salah satu tujuan KaTa Kreatif adalah untuk mendorong berkembangnya Pariwisata Indonesia.
“Workshop ini untuk peningkatan inovasi dan kewirausahaan bagi para pelaku ekraf di kabupaten atau kota yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan jiwa kewirausahaan peserta sehingga dapat berkarya dengan bekal materi kreativitas, pemodelan bisnis, promosi digital, dan pengelolaan keuangan serta akses permodalan,” jelasnya.
Sedangkan pengisi materi workshop, Ilham Pinastiko asal Bandung Jawa Barat adalah creative dan business director lulusan ITB, telah berhasil membuat Jam tangan kayu pertama di bandung dan memiliki beberapa brand perusahaan dari barang bekas, ampas kopi dan lain-lain.
Pada sesi akhir memberikan materi workshop, Ilham Pinastiko memilih Lima orang peserta workshop untuk mempresentasikan produknya masing-masing selama 3 menit. Dari kelima itu ada dua pemenang dan mendapat apresiasi, Juara Pertama diraih oleh Yuris Pashion mendapat Rp. 1.500.000 dan Juara dua diraih oleh Pelecing Maknyus mendapat Rp.1000.000,- (Asbar)