Mengenal Agus Patra Wijaya, Duta Kopi Indonesia 2021 asal NTB

Lombok Timur – Agus Fatra Wijaya, pemuda kelahiran 31 Desember 1995 asal Dusun Rinayang, Desa Sapit, Kecamatan Suela mulai menggeluti kopi sejak tahun 2017 lalu. Meski terbilang baru seumur jagung, namun tak menjadi halangan untuk membuat ia sukses hingga kini menjadi Duta kopi Indonesia asal NTB.

Pada tahun 2017 lalu, ia masih menempuh pendidikan di Universitas Mataram, mengambil jurusan Agribisnis. Melihat peluang pada bisnis kopi, ia berinisiatif untuk mencoba mengolah sendiri kopi bubuk yang ia ambil dari desanya dan petani kopi. Kemudian ia jual ke teman-teman kelas dan teman kampusnya.Tak hanya itu, Agus juga memanfaatkan media sosial untuk menjual hasil olahan kopinya.

“Saya menjual kopi bubuk yang saya ambil dari rumah dan petani, saya olah di rumah, trus saya ongkos roasting,saya jadikan bubuk, giling dan bawa ke Mataram untuk dijual sama teman-teman kelas dan kampus dan di medsos.”, ujar agus kepada massmedia melalui telepon, Rabu (10/11).

Setelah dua tahun berjalan, tepat pada tahun 2019 awal, ia berinisiatif untuk menanam sendiri. “Itu sebelum saya wisuda, saya pulang nanam kopi dan ngambil bibit dari Bali,” tutur Agus.

Pada waktu itu, jelas Agus, banyak orang tidak percaya melihat ia menanam kopi di Sapit. Namun berbekal keyakinan dan keuletan, ia terus melakukannya hingga pada tahun kedua. Ketika tanaman kopinya sudah mulai berbuah, barulah banyak yang meliriknya.

“Nah, di tahun ketiga barulah banyak orang yg ikut menanam. Karna di tahun kedua saja saya sudah bisa produksi sendiri buahnya saya olah sampai tahun 2021 ini,” kata Agus.

Diceritakan Agus, semenjak tahun 2019, ia tidak hanya menjual olahan kopi, namun juga menjual bibit sambari menanam, yang dipesannya langsung dari Bali. Tak cukup sampai di situ, pada tahun ketiga dan keempat ia mulai melakukan pembibitan langsung. “Saya beli bijinya, saya semai dan polybagkan,” katanya melanjutkan.

Kini, berkat ketekunan dan keuletannya ia memiliki sebuah perusahaan yang ia beri nama CV. Sapit Farm Mandiri. 

Hingga saat ini, alumni Sarjana Pertanian Universitas Mataram ini terus bergerak pada sektor pertanian, yang merupakan bidang pendidikan yang diambilnya. Ia mencoba fokus pada pengolahan kopi, mulai dari pembibitan, jual bibit , jual biji,budidaya hingga menjual yang bubuknya.

Gebrakan terus dilakukan Agus, pada tahun ini (2021), tepatnya sekitar tiga bulan yang lalu, ia membentuk Kelompok Tani Kopi Milenial di Sapit untuk mengembangakan sektor pertanian yang cukup potensial ini. Karena ia melihat, banyak sekali anak muda, terutama milenial yang gengsi menjadi petani.

Usahanya untuk mengajak para pemuda milenial terbilang berhasil. Sekitar 20 orang berhasil ia ajak untuk menjadi petani kopi. Namun lanjut Agus, belum sempat panen mengingat mereka baru mulai menanam pada tahun kemarin dan tahun ini. “Kita mengajak anak-anak muda ini ke sektor hilir ini, kan jarang disukai anak-anak muda. Saya sekarang menggagas untuk bertani milenial kopi,” kata Agus.

Untuk memperluas jaringan sesama petani kopi, ia menyarankan para petani kopi yang ia bina di Sapit untuk bermitra dengan petani kopi di Sembalun. Agus juga berupaya untuk terus mencari link-link pemasaran dan akses ke pemerintah untuk komunitas yang ia bina.

Berkat ketekunannya, kini Agus dinobatkan jadi Duta Kopi Indonesia mewakili NTB dan tengah berjuang untuk menjadi pemenang. Diceritakan Agus hingga masuk Duta Kopi Indonesia, sekitar dua bulan yang lalu. Ia melihat sebuah brosur di WA group Kopi NTB. “Saya baca dan di sana ajang pencarian duta kopi Indonesia,” jelasnya.

Ia pun mencoba untuk mendaftarkan diri secara online dengan persyaratan yang cukup banyak. Petama, kata Agus, pendaftar diminta untuk membuat sebuah video aktivitas membuat kopi yang berdurasi 2 menit, mengirim CV, photo kopi KTP, dan mengisi formulir.

Dijelaskan Agus, ajang duta kopi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Yayasan Duta Indonesia Maju, dan Dewan Kopin Indonesia, di mana seleksinya itu secata online. Dari sejumlah peserta yang daftar dari berbagai daerah, Agus akhirnya ditetapkan masuk dalam kriteria dan berhak mengikuti pembekalan untuk seleksi ke tingkat selanjutnya mewakili NTB.

Setelah melalui seleksi yang ketat, didapatkanlah 24 peserta terbaik dari seluruh Indonesia. Yang mana kata Agus, ia mewakili NTB. Dari 24 itu, dipilih 12 laki-laki dan 12 perempuan. Setelah itu diberikan pembekalan melalui zoom meeting selama sehari. Setelah dilakukan pembekalan, masing-masing peserta diwawancarai tentang wawasannya tentang kopi Indonesia.

Setelah melalui seleksi dan kurasi yang cukup ketat selama beberapa bulan terakhir lanjut Agus, akhirnya sampelah pada tahap terakhir yaitu penentuan juara satu, dua dan tiga dan juara harapan satu, dua dan tiga dari masing-masing katagori, yaitu 12 laki dan 12 perempuan.

“Jadi, proses seleksinya itu sampai tiga tahapan selama 2 bulan. Dan terakhir ini kita penentuan dan akan diumumkan nanti tanggal 15 November untuk juara satu, dua dan tiga dan juara harapan satu, dua dan tiga dari masing-masing kategori,” jelas Agus.

Di samping penilaian oleh dewan juri, ada juga untuk juara kategori favorit yang penilaianya melalui voting dengan kriteria jumlah like dan komen terbanyak di instagram.

“Diposting photo kita disana, siapa yang paling banyak like dan komen nya, itulah pemenang kopi favorit melalui instagram @yayasan_duta_indonesia_maju. Dan sekarang kita menunggu sampai tanggal 15 untuk penentuan juara 123,” jelas Agus.

Namun, sebelum ditetapkannya juara satu, dua dan tiga, lanjut Agus, 24 finalis yaitu 12 laki dan 12 perempuan dari berbagai daerah di Indonesia itu sudah ditetapkan jadi Duta Kopi Indonesia, mewakili daerah masing-masing.

“Tugasnya kita itu mengedukasi masyarakat dan untuk mempromosikan kopi asal daerah kita ke seluruh Indonesia. Seperti memperkenalkan Kopi Gayo di NTB dan memperkenalkan Kopi NTB di Gayo,” tutup laki-laki yang juga Koordinator Bidang Pengorganisasian Kelompok Tani, Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) NTB ini. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *