Lombok Timur – Perjalanan Relawan ACT_MRI untuk menuju Dusun Gili Belek Desa Pare Mas Kecamatan Jerowaru, dalam melaksanakan “Program Berkurban Tanpa Batas” ACT Tepian Negeri. Lokasi tersebut dianggap Pulau Pinggiran dan selama ini belum tersentuh oleh siapapun untuk berkurban di sana.
Demikian disampaikan oleh Komandan ACT_MRI Lombok Timur, Sri Nurmala, kepada massmedia di markasnya, Jum’at (23/7).
Pada hari Kamis 22 Juli 2021, atau 12 Zulhijjah 1442 H. Rombongan ACT_MRI sebanyak 8 orang dengan membawa satu ekor sapi dibawa dalam keadaan hidup. Rombongan menyeberang melewati jalur Dermaga Pare Mas Jerowaru, jarak tempuh kurang lebih 20 menit menuju Gili Belek.
“Para relawan sangat terharu,” kata Komandan ACT_MRI, karena melihat warga sangat antusias dengan acara kurban ini. “Mereka menunggu kedatangan kami beserta rombongan sejak pagi,” terangnya. Rombongan disambut oleh Syamsul, Kadus Gili Belek.
Menurut Nurmala, Program Kurban satu sapi untuk masyarakat di Gili Belek karena sebelumnya mereka sudah asesmen terlebih dahulu pada bulan Ramadhan, waktu Program Paket Sembako Ramadhan di tempat yang sama.
“Sapi seberat 200 kilogram ini dibuat menjadi 150 bungkus, dibagikan langsung kepada masyarakat Dusun Gili Belek Desa Pare Mas Kecamatan Jerowaru,” sebutnya.
Menurut Kepala Dusun Gili Belek, Syamsul, jumlah penduduk di Gili Belek berjumlah 400 jiwa dan mata pencaharian mereka rata-rata sebagai Nelayan.
Samsul menyambut dengan antusias kegiatan ACT_MRI melaksanakan Hewan Kurban ini, karena menurutnya baru kali ini ada yang Kurban di pulau pesisir seperti Gili Belek ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Tokoh Agama di sana yaitu Amaq Ruman. “Kami berharap akan ada lagi kegiatan seperti ini karena dari dulu belum pernah ada, tidak saja dari ACT_MRI tetapi juga dari Pemerintah Lombok Timur untuk memperhatikan Kami yang ada di sini,” tutupnya. (Asbar)