massmedia.id.Lombok Timur – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Yusnita berdiri 12 April 2007 dari wasiat orang tua pendirinya yang prihatin melihat banyak pengangguran di wilayah Pringgasela. Pengangguran didominasi kaum hawa yang gagal dalam rumah tangga (baca: janda).
Dengan modal nekat dan berniat ingin membagi ilmu, dibentuklah LKP di tempat yang belum memadai saat itu.
“Namun alhamdulillah cita-cita tercapai, delapan bulan yang lalu gedung standar pemerintah telah dibangun dengan niat beribadah dengan ikhlas, bertempat di Pringgasela Lombok Timur,” demikian dituturkan oleh Hajah Yusnita sebagai pendiri LKP Yusnita kepada wartawan di kantornya Jum’at (12/3)
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) menurut ibu dua anak ini adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Non-formal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, dan ingin bekerja untuk usaha mandiri.
Yusnita menambahkan, LKP yang didirikannya bekerjasama dengan dua Kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2009 dan Kementerian Tenaga Kerja tahun 2012 sampai sekarang.
Jumlah lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang masih aktif tercatat di Dinas Tenaga kerja sebanyak 6 ( enam) lembaga. Setiap Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) wajib mengadakan Uji Kompetensi di lembaganya masing-masing tergantung dari kompetensi yang dimiliki oleh lembaga Uji Kompetensi atau kerjasama dengan LPK lain yang sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian Tenaga Kerja.
Tujuan dari Uji Kompetensi ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme pendidik atau instruktur untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui LKP sehingga dapat menciptakan lulusan yang kompeten dan siap berusaha secara mandiri.
Lembaga yang dipimpinnya saat ini mempunyai tenaga instruktur 9 orang dan semuanya sudah bersertifikasi pungkasnya.
Lulusan LKP Yusnita Setiap tahunya tidak sama satu angkatan kadang 15 orang terkadang 20 orang, lama kursus 200 jam (50 hari kalau hanya setengah hari, tetapi kalau dari pagi sampai sore 25 hari) Setiap siswa mendapatkan materi yang diperlukan untuk bisa bekerja maupun membuka bisnis salon kecantikan sendiri ungkap Yusnita.
LKP Yusnita membuka Kelas Penyesuaian bagi mereka yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan sama sekali di bidang kecantikan. Jenis kursus antara lain, kursus rias pengantin sasak baku, kursus tata kecantikan rambut, kursus perawatan dan rias Pribadi, dan kursus kecantikan kulit.
Selanjutnya pensiunan PNS setahun yang lalu ini menjelaskan, LKP Yusnita yang dipimpinnya “menggratiskan” biaya bagi setiap peserta kursus dari tahun 2009 sampai saat ini tahun 2021, demikian tutupnya dengan penuh semangat. (Asbar)