Lembaga Pendobrak Kemiskinan Muncul dari Jawa Tengah

Salatiga – Beberapa tahun terakhir ini seiring dengan kemajuan teknologi digital, cukup marak terdengar berbagai macam tindak penipuan. Berbagai bentuk modus penipuan dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi salah satunya di bidang keuangan dan investasi. Bermacam-macam penawaran yang menggiurkan begitu mudah mengelabui masyarakat terutama mereka yang belum cukup memiliki pengetahuan akan dunia digital.

Banyak investasi yang menawarkan keuntungan yang luar biasa besar dalam kurun waktu singkat tentu menggoda masyarakat di tengah kehidupan yang sulit. Janji keuntungan dengan bunga besar tentu menjadi impian. Hal ini juga terjadi di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut informasi dari beberapa sumber sebelumnya, bahwa terdapat

laporan investasi ilegal yang sudah masuk ke provinsi ini. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, ada 14 entitas yang sudah dilaporkan ke OJK sampai dengan bulan November 2021. Model investasi tersebut rata-rata 7dak memiliki ijin resmi, sehingga mereka yang tergabung di dalamnya tentu tidak mendapat kepastian dan jaminan apabila terjadi kerugian di kemudian hari.

Adalah Koperasi Bahana Lintas Nusantara atau sering disebut dengan Koperasi BLN. Koperasi yang didirikan 15 tahun lalu oleh Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro di Surakarta ini kini menjadi jawaban atas permasalahan ekonomi masyarakat. Nicho melalui koperasi yang didirikannya telah membantu ribuan anggotanya dari yang sebelumnya terpuruk ekonominya karena menjadi korban investasi bodong, kredit macet, bahkan tidak sedikit yang rumahnya hampir disita Bank dan ingin bunuh diri karenanya, telah mendapatkan jawaban dan solusi atas permasalahan tersebut.

Nicholas yang lebih akrab disapa Nicho adalah seorang konsultan keuangan yang mewakafkan hidupnya untuk membantu dan menjadi jawaban bagi permasalahan banyak orang. Dia tidak segan membuka pintu rumah dan kantornya hampir 24 jam se7ap hari hanya untuk mendengarkan dan memberikan solusi keuangan kepada mereka yang terpuruk. Memberikan pendampingan pengelolaan keuangan telah menjadi kegiatan kesehariannya, dan dia bahagia apabila anggota-anggota koperasinya tersebut bisa menuntaskan permasalahan ekonomi dan menjadi berkelimpahan serta akhirnya menjadi saluran berkat untuk banyak orang.

Salah satu yang menarik adalah, Nicho tidak hanya memberikan pendampingan tentang pengelolaan keuangan saja, namun dia juga sering memberikan motivasi tentang kehidupan kepada para anggota koperasinya tersebut. Kehidupan yang seimbang antara ekonomi dan spiritual memang menjadi kunci seseorang menjadi pribadi yang sukses. Dia juga sering berkata bahwa banyak orang mampu mencari banyak uang, bergaji besar, namun gagal dalam mengelolanya. Hal ini dikarenakan banyak orang yang belum mengenal karakteristik uang. 

Menurut Nicho, uang laksana energi. Apabila kita mengetahui dan mengenal karakteristiknya, tentu kita akan memahami bagaimana menggunakannya dan akhirnya mampu mengendalikannya. Namun di sisi lain, bila kita tidak mengenal sifatnya, bisa saja uang tersebut justru menjadi sesuatu yang membahayakan hidup kita dan mengubah sifat dan perilaku kita. Bukan salah uangnya, namun salah kita yang belum mengenalnya sehingga gagal mengelolanya.

Melalui koperasi BLN yang sampai saat ini sudah memiliki lebih dari 40 cabang di seluruh Nusantara, Nicho ingin membantu masyarakat agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi. Ribuan anggota koperasi BLN sudah membuktikan bahwa cara pandang tentang uang yang benar, akan menjadikan kita mampu mengelolanya dengan benar dan tentu ini akan memberi dampak positif bagi kehidupan finansial kita masing-masing. Banyak dari para anggota koperasi BLN yang menitipkan pengelolaan keuangan dari pengelolaan akan pengeluaran bulanan, sampai pada pengelolaan dan pendampingan dalam pengambilan kredit di Bank, agar anggota jangan sampai meminjam uang namun kesulitan dalam membayarnya kelak.

Di kala pandemi menghantam ekonomi dunia, koperasi BLN tetap berdiri kokoh. Banyak anggota yang sangat terbantu di tengah krisis tersebut. Meskipun Lembaga-lembaga lain cukup banyak yang mengeluh, bahkan gulung tikar, koperasi BLN dengan semangat kekeluargaan dan gotong royongnya mampu tetap membawa anggotanya berdiri tegak secara finansial di tengah terpaan tsunami krisis. Tidak ada satu orang pun anggota yang meminta relaksasi dari Bank dalam pembayaran kredit. Semua tetap terbayar tepat waktu tanpa kendala. Inilah yang membuat anggota koperasi BLN semakin mantap dan yakin akan pendampingan dan pengelolaan keuangan yang mereka dapatkan selama ini.

Nicho menyatakan bahwa koperasi BLN yang dia bangun memandang setiap anggotanya sebagai satu keluarga besar. Apabila dia hanya menjalankan fungsi koperasi biasa, maka jam pelayanan akan mengikuti jam operasional seperti pada umumnya. Namun, tidak demikian di koperasi BLN. Perasaan inilah yang mampu memberikan Nicho energi yang tidak ada habisnya, sehingga dia mampu mendengarkan keluh kesah anggotanya sampai dini hari setiap harinya.

Dengan memiliki 14 unit usaha dan terus berkembang, mulai dari usaha air kesehatan, toko perhiasan emas, restoran, pengalengan ikan, showroom mobil, sampai dengan perdagangan aset digital, Nicho mengelolanya dengan cermat agar bisa dinikmati oleh seluruh anggotanya. BLN adalah koperasi yang secara hukum dan legalitas telah resmi diakui dan diatur langkahnya sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Oleh karenanya, setiap anggota memiliki jaminan dan kepastian hukum dalam pengelolaan keuangannya.

Nicho mengatakan bahwa dia tidak akan berhenti sampai semua anggotanya berkelimpahan dan menjadi saluran berkat untuk sesama terutama mereka yang sangat membutuhkan. Dia akan terus mewujudkan visinya melalui koperasi BLN ini agar terus membahana di seluruh nusantara serta menjadi jawaban atas permasalahan banyak orang, dan mimpi ini sudah terwujud dan semakin besar. (*)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *