Opini  

Ketika Ekspor Kerajinan Gerabah Indonesia Meningkat, Kita di Mana?

Oleh: Dr. Putra Wanda

Pemerhati Ekonomi Digital

Industri kreatif merupakan salah satu aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi Nasional. Industri kreatif ini merupakan pilihan yang tepat bagi masyarakat Indonesia untuk dikembangkan mengingat perkembangan industri kreatif ini dari tahun ke tahun semakin naik. Sebagai informasi, produk ekonomi kreatif nasional termasuk juga di dalamnya Warisan Budaya di desa Masbagik Timur yakni “Gerabah Penakak”.

Menurut beberapa data, Industri kreatif ini mampu menyumbang 7,38% dari total pertumbuhan ekonomi nasional. Di bidang ekspor, industri kreatif menyumbang sebesar 15% dari total penghasilan ekspor nasional. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Berbicara tentang perkembangan Industri Gerabah yang berorientasi ekspor, tentu sentra Gerabah Nasional seperti Gerabah Kasongan (DIY & Jawa Tengah), Gerabah Plered (Jawa Barat), Gerabah Malang (Jawa Timur) menjadi penyumbang utama pada kerajinan Gerabah Nasional. Nah, ketika kita berbicara lingkup Nusa Tenggara Barat (khususnya Pulau Lombok), Brand (Merek) Gerabah Banyumulek & Gerabah Penakak sudah dikenal di masyarakat internasional.

Pandemi memang belum usai dan berdampak negatif terhadap penjualan hasil ekonomi kreatif. Namun, menurut kami justru masa pandemi inilah waktu yang paling tepat untuk mempersiapkan dan mengumpulkan kembali sumber daya dan segala hal untuk mengembalikan kejayaan Gerabah Penakak di Desa Masbagik Timur. 

Kerja sama antar komunitas, pelaku wisata dan masyarakat mutlak diperlukan untuk membangun kembali ekonomi kreatif yang pernah menjadi tulang punggung di Desa Masbagik Timur. Kami percaya ekonomi kreatif di Desa akan maju jika dikembangkan melalui pendekatan-pendekatan baru dan syarat inovasi agar tetap sustain (berkelanjutan) di era 4.0 ini.

Harapan besarnya, suatu ketika kita bisa menjadi salah satu daerah penyumbang komoditas ekspor Nasional untuk produk akhir Kerajinan Gerabah di beberapa tahun ke depan.

Kami meyakini, ekonomi berbasis wisata masih tetap relevan untuk dikembangkan di daerah yang kaya akan sejarah Warisan Budaya ini. Mari bekerja sama membangun kembali ekosistem ekonomi kreatif ‘jaman now’ sesuai kapasitas dan kapabilitas. Hilangkan sekat dan ego sektoral yang mungkin bisa menghambat kerja panjang ini. 

Jadi, pertanyaan “kita di mana?” ini tentu menjadi tantangan bagi kita sebagai Masyarakat Desa Wisata sekaligus bagian dari elemen dan pelopor bangkitnya kembali ekonomi berbasis industri UMKM di Masbagik yang sudah berusia ratusan tahun ini.

Salam Hangat,

Yogyakarta, 3 April 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *