Lombok Timur – Kegiatan pengabdian mahasiswa Universitas Hamzanwadi yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Speaking Club (ESC) selama sepuluh hari ke depan akan berorientasi pada tiga kegiatan utama yakni Pendidikan, ekonomi dan kepariwisataan.
Melalui laporan panitia, Minggu (20/2), Jamaludin menjabarkan bahwa kegiatan pendidikan akan difokuskan pada kegiatan mengajar di sekolah-sekolah dari tingkat SD/MI sampai SMA/MA yang ada di Desa Aik Prapa dengan materi pembelajaran lebih difokuskan pada pembelajaran Bahasa Inggris.
Berkaitan dengan bidang ekonomi, mahasiswa akan mendampingi masyarakat dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa setempat khususnya kopi yang dihasilkan oleh petani Bornong. Sementara kegiatan kepariwisataan akan difokuskan pada penguatan promosi potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Aik Prapa.
Materi pembelajaran Bahasa Inggris sendiri akan dibagi menjadi dua yakni untuk remaja dan anak-anak. Bahasa Inggris untuk remaja akan diisi dengan konten Bahasa Inggris kepariwisataan agar mereka bisa terlibat langsung dalam pengelolaan wisata yang dimiliki oleh Aik Prapa dan secara langsung dapat mengimplementasikannya dalam konteks kepariwisataan.
“Kegiatan ESCC ini merupakan salah satu program tahunan yang dicanangkan oleh pengurus UKM ESC periode 2021/2022 yang dijalankan di semester ke-2,” buka Nurul Aena dalam sambutannya. Lebih lanjut, Aena yang saat ini menjabat sebagai ketua UKM ESC menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih mental anggota ESC setelah mereka digodok dalam kegiatan ESC’s Camp yang diselenggarakan selama satu bulan di Dusun Gonjong Desa Lendang Nangka empat hari sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pembina UKM ESC, Muhammad Ramli, M.Pd, mengingatkan kepada semua anggota UKM ESC yang mengikuti kegiatan ESCC untuk memanfaatkan waktu dengan baik untuk meniti tangga proses yang sudah disiapkan oleh organisasi.
“Menyadari tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), maka hendaknya kegiatan yang akan dijalani dapat dijadikan sebagai media penempaan diri untuk memperkaya pengalaman bagaimana bersikap dan bertutur di tengah masyarakat yang notabenenya berbeda dengan asal masing-masing mahasiswa. Terlebih mahasiswa hadir dengan dasar kesadaran untuk memberikan solusi dari setiap permasalahan yang dimiliki oleh masyarakat setempat, sehingga keberadaan mahasiswa di Desa Aik Prapa dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar,” tutupnya.
Kepala Desa Aik Prapa, H. Moh Sahdi, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Mahasiswa Universitas Hamzanwadi yang telah sukarela meluangkan waktunya untuk berbaur bersama masyarakat Desa Aik Prapa yang tersebar ke dalam enam kekadusan yang ada.
“Jika mau berhasil berkegiatan di desa ini, hendaklah bisa merangkul enam kepala wilayah yang ada di Desa Aik Prapa” tegasnya. “Namun jika ditolak oleh mereka, bilang disuruh oleh Kepala Desa karena mereka anak buah saya,” guyonnya.
Sebelum membuka kegiatan secara resmi, H. Moh Sahdi menginginkan mahasiswa yang mengikuti kegiatan harus benar-benar siap menjadi masyarakat Desa Aik Prapa selama sepuluh hari ke depan agar pihak desa juga tidak merasa sungkan untuk meminta pertolongan kepada mahasiswa jika sewaktu waktu diminta di luar agenda yang sudah direncanakan oleh panitia. (Asbar)