Lombok Timur – Presiden RI dalam KTT Adaptasi Perubahan Iklim atau Climate Adaptation Summit 2021, telah menyampaikan target terwujudnya 20.000 Kampung Iklim pada Tahun 2024 sebagai bentuk aksi nyata masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. Aksi berbasis masyarakat akan lebih efektif dalam mendorong aksi nyata adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan menerapkan pengetahuan lokal dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program berlingkup Nasional dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca.
Proklim adalah untuk menguatkan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca. Di samping itu, dalam jangka panjang keberlanjutan iklim dan lingkungan yang baik tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi yang terdapat di daerahnya masing-masing.
Di Desa Tetebatu, sudah berdiri Kelompok Kampung Iklim sejak 2020 yang lalu. Demikian diungkapkan Ketua Kelompok Kampung Iklim Orong Gerisak Berseri Humaidi, Sabtu (11/3) Kepada massmedia. Kelompok didirikan oleh Masyarakat kekawilan Orong Gerisak Desa Wisata Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, karena Orong Gerisak merupakan daerah Penyangga terdekat Hutan TNGR.
Lebih lanjut kata Humaidi, Kelompok Kampung Iklim Orong Gerisak Berseri telah mendaftar melalui TNGR, untuk mengikuti Lomba Proklim Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI)
Dijelaskannya, Kelompok Kampung Iklim Orong Gerisak Berseri ini sebagai perwakilan dari Kabupaten Lombok Timur. “Tujuannya adalah untuk ikut serta berpartisipasi di dalam menurunkan pemanasan global yang selalu kita lakukan. Tapi kegiatan yang kita lakukan tidak pernah terpublikasikan,” terangnya.
Informasi yang diterima bahwa acara ini pendaftarannya dari bulan Maret – Mei 2023, tapi untuk penginputan data hanya 5 hari yakni mulai tanggal 13 sampai 17 Maret 2023. Kelompoknya dalam kegiatan ini Langsung di dampingi kepala Resort Joben Mas Supriyanto,” terang Humaidi.
Di tempat yang sama Kepala Resort Joben Supriyanto dari Taman Nasional Gunung Rinjani(TNGR) menjelaskan, persiapan kelompok ini sudah melalui sosialisasi dengan Kepala Desa dan diterima oleh masyarakat Tetebatu.
Program ini diselenggarakan oleh KLHK ditjen PPI. Pemerintah ingin memberikan penghargaan terhadap masyarakat di lokasi tertentu yang telah melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan, yaitu Lestari (paling tinggi), Utama, Madya dan Pertama.
“Apabila ternyata tahun ini belum bisa utama tetapi hanya madya, tahun depannya kami bisa berproses memperbaiki sampai utama,” terangnya.
Dirinya sebagai pendamping kelompok kampung iklim Orong Gerisak Berseri, berharap semoga bisa dapat Utama, tetapi tergantung nilai dari item-item yang terpenuhi (data yang dikumpulkan) Karena untuk mendapatkan trophy Minimal harus yang Utama,” Tutupnya. (Asbar)