massmedia.id, Lombok Timur – Kaleng Cinta merupakan sebuah gerakan peduli Yatim Piatu dan Lanjut Usia (Lansia) yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Jontak Desa Danger Kecamatan Masbagik. Kaleng Cinta merupakan kegiatan pengumpulan dana berupa infaq dan sodaqoh dari masyarakat yang mana setiap Kepala Keluarga diberikan satu buah kaleng (baca: celengan) untuk mengumpulkan donasinya. Gerakan ini adalah inovasi yang dilakukan oleh pengurus Yatim Piatu di Dusun Jontak yang belum lama ini dibentuk.
Salah satu pengurus Yatim-Piatu ini menceritakan bahwa gerakan ini merupakan sebuah terobosan yang dilakukan dalam penggalangan dana dari masyarakat yang berbeda dengan cara yang biasanya dilakukan sebelumnya. Di mana masyarakat tidak diminta untuk menyumbang pada saat akan dilakukan santunan, namun jauh sebelum kegiatan santunan masyarakat sudah diajak untuk mengumpulkan dana. Diakui oleh pengurus bahwa terobosan ini merupakan inisiatif dari tokoh agama setempat yaitu Tuan Guru Haji Ahmad Subki Hulaimi.
“Berawal dari kebiasaan masyarakat lama yang ketika melakukan santunan terhadap anak yatim itu biasanya melakukan pungutan terhadap masyarakat, akan tetapi kondisi masyarakat lebih-lebih saat ini ekonomi kita dengan gangguan pandemi saat ini terganggu. Melihat kondisi itu kami dari Pengurus anak Yatim Dusun Jontak Desa Danger berinisiatif coba membuat salah satu inovasi yaitu membuat celengan,” jelas Hulyani saat ditemui awak media ini.
Menurut keterangan Hulyani bahwa ada 250 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi sasaran dari gerakan ini. Sehingga ada 250 kaleng yang disebarkan kepada masing-masing Kepala Keluarga yang ada. Masing-masing KK bisa memberikan donasinya kapan saja dengan jumlah yang tidak ditentukan. Kemudian kaleng ini nanti akan dibuka setiap bulan dan dikumpulkan oleh pengurus.
Kaleng Cinta ini sudah berjalan selama dua bulan, yaitu sejak Januari 2021. Dan gerakan ini dipandang efektif di tengah kondisi masyarakat sekarang ini dari pada dilakukan penggalangan dana saat akan melakukan santunan. Terbukti dengan hasil penggalangan dana yang sudah terkumpul berjumlah Rp. 4.970.000 pada bulan Januari dan Rp. 3.813.000 pada bulan Februari. Pengurus juga berharap bahwa dengan adanya gerakan ini tumbuh cinta dan kepedulian masyarakat terhadap anak Yatim Piatu dan Lansia yang ada di wilayah Dusun Jontak. Sehingga masyarakat dan pengurus tidak hanya bergantung pada sumbangan oleh pemerintah atau orang lain di luar Dusun Jontak untuk bisa melakukan santunan.
Oleh Pengurus, dana yang terkumpul saat ini dan bulan berikutnya rencana akan disalurkan nanti pada saat bulan Ramadan, menjelang Idul Fitri. Dengan sasaran 25 orang anak Yatim Piatu dan 45 orang Lansia. Sehingga anak Yatim Piatu dan Lansia di Dusun Jontak bisa tetap ikut berbahagia layaknya keluarga yang lain saat lebaran.
Hulyani mengungkapkan, ke depan dengan melihat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, santunan tidak hanya dalam bentuk uang namun bantuan juga dalam bentuk beasiswa pendidikan. “Ke depan kita tidak hanya menyantuni dengan pemberian uang saja, tetapi bagaimana ke depan sekolahnya, belanjanya, bahkan baju dan buku dari pengurus akan menyiapkan. Bahkan sampai perguruan tinggi nanti semoga bisa diselesaikan ke depannya,” tandasnya. (Ages)