Lombok Timur – Aksi sejumlah pemuda Masbagik gelar aksi tanam pisang, Aksi dilakukan dilakukan di jalan Masbagik Mataram. Tepatnya di depan Dealer Yamaha Bagik Bontong Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Aksi tersebut dilakukan setelah beberapa pengendara sepeda motor mengalamai kecelakaan. Akibat jalan yang rusak dan berlubang, belasan pengendara motor sudah menjadi korban.
“Akibat dari kondisi jalan rusak dan berlubang ada sekitar 18 orang pengendara motor yang sudah jatuh, demikian ungkap Eko Rahadi, SH, Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) saat ikut melakukan aksi Penanganan Pohon Pisang, Sabtu, (5/3).
Lanjutnya, Ia mengingatkan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk memperhatikan jalan yang rusak yang dilalui oleh masyarakat. “Jangan hanya jalan Sirkuit yang mulus tetapi jalan Negara menangis,” tegasnya.
Padahal, sambung Eko, kondisi kerusakan jalan tersebut sudah disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) oleh masyarakat. Dengan harapan Pemda Lotim bisa menyampaikan kepada pemerintah yang punya kewenangan untuk memperbaiki jalan tersebut. Akan tetapi sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya.
“Kondisi ini sudah di sampaikan kepada pemerintah Kabupaten, Tetapi sampai hari ini tidak ada respon,” ujarnya.
Selain Eko Rahadi, Ketua Forum Masbagaik Bersatu (Formabes) Bayu Ade Surya mengatakan, Pemerintah Daerah kurang memperhatikan persoalan terkait dengan infrastruktur yang ada di Kecamatan Masbagik. Padahal, kata dia, pada musim politik paling utama disentuh. Ia sangat khawatir akan ada korban berikutnya
“Saya khawatir ada korban selanjutnya akibat jalan yang tidak kunjung diperbaiki,” katanya.
Ahmad Joni, SH Ketua Dewan Kode Etik Formabes mengatakan, jalan ini adalah salah satu jalan yang rusak dari sekian banyak jalan yang ada di Kecamatan Masbagik. Di mana menurutnya kondisi jalan tersebut memperihatinkan yang tidak di respon serius oleh pemerintah.
“Padahal jalan raya Masbagik-Mataram ini salah satu akses penghubung antar pulau yang setiap hari dilalui oleh masyarakat bahkan para pejabat pemerintah,” tukasnya.
Tambahnya, Ia berharap kepada Pemda untuk merespon cepat kondisi tersebut. “Saya berharap kepada pemerintah untuk cepat merespon kondisi ini, kalau tidak direspon cepat, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar,” tandasnya.
Wartawan media ini melakukan konfirmasi kepada Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Timur. Namun, sampai berita ini diterbitkan tidak ada jawaban. (HH)