Lombok Timur – Hasil Pemilihan Umum Legislatif di Lombok Timur sudah bisa diprediksi walaupun belum ditetapkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum. Beberapa politisi dan tokoh serta pimpinan partai politik mulai menatap Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) November mendatang. Pasalnya, pendaftaran Pasangan Calon yang akan bertarung berebut kursi Lotim 1 dan 2 itu akan dibuka bulan Agustus. Waktu yang tidak panjang tentunya, mengingat segala kalkulasi politik harus dihitung secara matang.
Menanggapi hal itu, perwakilan dari sejumlah Asosiasi Pelaku Pariwisata di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan beberapa kriteria calon pemimpin masa depan yang layak terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah diKabupaten Lombok Timur tahun 2024.
Mereka berharap calon Bupati-calon wakil Bupati (Cabup-Cawabup) memprioritaskan aspek sinergitas, kolaboratif, dan merangkul para Pelaku Pariwisata Lombok Timur.
Organisasi Pelaku Pariwisata seperti Lombok Homestay Association (LHA), Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) NTB, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lotim, Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lotim, Direktur Rinjani Care Foundation Lotim, berbicara tentang masa depan Lombok Timur.
Direktur Rinjani Care Foundation Lombok Timur, Ir. H. Husnuddin Achsyid, MM, mengatakan Pemilu 2024 telah rampung, warga Lotim kini bersiap menyongsong hajatan politik lima tahunan yang digelar pada November mendatang. Figur-figur potensial mulai bermunculan menjelang Pilkada Lombok Timur. Bagi para pelaku Wisata calon pemimpin masa depan harus memenuhi sejumlah kriteria.
“Kriteria pemimpin yang paling fundamental adalah jujur, amanah, dan berakhlak mulia. Ada juga kriteria khusus seperti sinergi, kolaboratif, inovatif dan mampu merangkul para pelaku kepariwisataan sebagai mitra dalam membangun daerah,” katanya saat ditemui wartawan massmedia di Lesehan Bebaloeng Masbagik, Senin (11/3/2024).
Menurut H. Husnuddin, tantangan dunia bisnis dan usaha bakal semakin berat. Terlebih, sebagian pelaku usaha belum bisa merangkak akibat covid-19 secara global dan tidak stabilnya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat akhir-akhir ini . Saat ini, dunia usaha dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Karena itu, Pemimpin Lotim harus mampu bersinergi dengan para pelaku Pariwisata guna percepatan pemulihan ekonomi Indonesia yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. “Siapapun cabup-cawabup terpilih harus pro Pariwisata dan pro Investasi. Pemimpin masa depan Lombok Timur harus bisa menjaga iklim dunia usaha Pariwisata dan Investasi,” ujar H. Husnuddin.
Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lotim, H. Abd. Aziz Zuhdi, M.Pd, yang juga Ketua Lombok Homestay Association (LHA) Ketika dihubungi di rumahnya mengatakan sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam menjaga iklim usaha dan investasi di Kabupaten lombok Timur. Pelaku usaha pariwisata menjadi stakeholder pemerintah dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah dan menekan angka pengangguran terbuka.
Saat ini, bermunculan isu pemimpin muda lantaran bonus demografi pemilih didominasi kalangan anak muda. “Muda saja tidak cukup. Muda juga sifatnya relatif. Namun, pemimpin muda yang memiliki kompetensi, integritas, dan visioner yang merangkul dunia usaha Pariwisata untuk bersama-sama memajukan Lombok Timur,” terang H.Abd.Azis kepada media ini.
Sementara itu, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Lotim, Heri Martha, mengatakan Lombok Timur membutuhkan calon pemimpin yang kreatif dan inovatif. Banyak potensi-potensi di setiap Desa yang bisa digali dan dioptimalkan untuk menyokong perekonomian Desa maupun Daerah.
“Misalnya, Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) memiliki potensi luar biasa. Namun, belum dioptimalkan sehingga gitu-gitu saja. Pemimpin ke depan harus memiliki gagasan dan ide kreatif dan inovatif untuk mengelola potensi-potensi tersebut,” jelas Heri Martha.
Ketua APGI NTB, Mirzoan Ilhamdi,SP. mengatakan, Bupati Lotim ke depan harus tahu dan mengerti keinginan dan kebutuhan Masyarakatnya. bukan yang hanya mendahulukan kepentingan golongannya. Lebih penting lagi Bupati yang memihak Pariwisata dan mau memberi perubahan pada anggaran kepariwisataan Lombok Timur. “Paling tidak dia akan memperhatikan Pemandu Gunung, dengan memfasilitasi kegiatan, peningkatan SDM kepemanduan dan juga penyiapan sarana pendukung untuk kepemanduan Gunung,” terangnya.
Ketua Pokdarwis Lotim, Royal Sembahulun.SH, berharap Bupati Lombok Timur mendatang harus paham dengan visi dan misi daerah dan rencana jangka panjang daerah. “Sesuai dengan RPJMN, RPJPD, RPJMD Lombok Timur, yang mengamanatkan bahwa pembangunan Pariwisata menjadi “Prioritas Pembangunan”. Dengan demikian Bupati Lombok Timur selanjutnya harus paham dan mengerti potensi daerah yang akan diPimpinnya,” tegas Royal. (Asbar)