Lombok Timur – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bekerjasama dengan anggota DPR RI dan Dinas Pariwisata Lombok Timur menggelar kegiatan BISAFEST 2022, PESONA BUDAYA LOMBOK TIMUR, Senin (13/6).
Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Tanjung Menangis Kecamatan Pringgabaya ini berlangsung dari siang hari sampai sore hari. Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Kemenparekraf RI, Anggota Komisi X DPR RI Syamsul Luthfi, Sekretaris DInas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Kepala Desa Pringgabaya, serta seluruh penggiat dan pelaku pariwisata dan budaya se-kabupaten Lombok Timur.
Tujuan diadakannya BISAFEST 2022, PESONA BUDAYA LOMBOK TIMUR kali ini untuk menjalin kerjasama antara Kemenparekraf RI dengan DPR RI untuk melihat potensi budaya dan wisata di daerah kabupaten Lombok Timur. Sehingga bisa menyerap aspirasi para pelaku wisata yg ada. Serta nantinya wisata dan budaya yang ada di Kabupaten Lombok Timur bisa bersaing dengan daerah-daerah yang maju.
Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur yang diwakili oleh Widayat (Sekdispar) dalam sambutannya menitipkan pesan kepada Kemenparekraf RI dan DPR RI Syamsul Luthfi, untuk selalu memberi masukan dan pelatihan bagi para pelaku Pariwisata dan Budaya yang ada di Lombok Timur. Ini dimaksudkan agar mereka bisa bersaing dan dikenal di luar daerah maupun mancanegara.
“Kami sangat ingin nantinya dari Kemenparekraf RI ataupun DPR RI untuk selalu melatih para pelaku wisata dan budaya di Lombok Timur, supaya nanti bisa bersaing di luar daerah maupun mancanegara, karena di Lombok Timur ini banyak tempat Wisata yang sangat bagus dan cantik, tinggal di-make-up,” ungkapnya.
Selain itu juga Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur juga menjelaskan tentang banyaknya event atau festival budaya yang setiap tahun diadakan di kabupaten Lombok Timur. Akan tetapi masih minim perhatian dari pusat, karena banyak event budaya yang belum masuk event nasional.
“Dan di sini juga pusatnya Budaya. Banyak sekali kegiatan kebudayaan yang tidak pernah ditinggalkan dan tetap rutin dikerjakan. Akan tetapi belum dikenal oleh orang luar karena kita masih kekurangan cara untuk memasarkan budaya tersebut. Contohnya Festival budaya Rebo Bontong yang rutin dilaksanakan setiap tahun di desa Pringgabaya ini, tetapi sampai saat ini belum Masuk event Nasional. Oleh karena itu hari ini mumpung ada Bapak Kemenparekraf RI dan DPR RI semoga event nasional di Lombok Timur ditambah lagi,” beber Widayat. (Ozie)