Mataram – Kepala Dinas Sosial NTB, Dr. Ahsanul Khalik, S.Sos, MH bersama peneliti dari Australia Dr. James Stevenson Bennett, menjadi Nara Sumber dalam Studium Generale Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram, Selasa (13/9). Studium Generale tersebut mengambil tema, “Dakwah Moderat dan Merawat Tradisi Akademik untuk Memperkokoh Integrasi Kebangsaan.”
Hadir pada Studium Generale tersebut Rektor UIN Mataram Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag, Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Dr. Muhammad Saleh, MA dan Para Wakil Dekan, Para Ketua Jurusan dan Para Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram serta mahasiswa-mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram.
Dr. Ahsanul Khalik dalam paparannya menyampaikan pesan kepada mahasiswa-mahasiswi UIN Mataram untuk berbuat baik kepada semua orang tanpa membedakan Suku, Agama, dan Ras. “Berbuat baiklah kepada semua orang, sebab Allah mengajarkan bukan berbuat baik hanya kepada mereka yang memeluk agama Islam saja melainkan kepada semua orang tanpa membedakan suku, ras, jenis kelamin dan perbedaan lainnya,” ajak birokrat yang akrab disapa Bang AKA ini.
Memperlihatkan wajah islam yang teduh, sambung Bang AKA, dapat ditunjukkan dengan menyebarkan nilai-nilai dakwah yang mencerminkan kebersamaan, saling menghargai serta tidak mengandung nilai kekuasaan berlebih. Dakwah, kata Ahsanul Khalik, tidak hanya dilakukan melalui tempat ibadah melainkan dengan cara berperilaku sudah mencerminkan nilai dakwah. Dengan demikian, tegasnya, tidak akan ada lagi kelompok-kelompok yang radikal.
“Dakwah Moderat harus dipahami sebagai suatu sikap dakwah yang memberi setiap nilai atau aspek yang berseberangan pada bagian tertentu, tidak lebih dari porsi yang semestinya, tidak menghakimi, memanusiakan dan memuliakan manusia, serta hidup rukun damai dalam keragaman,” terang birokrat yang suka menulis ini.
Di sela pemaparannya tentang Dakwah Moderat dan bagaimana Moderasi Beragama serta bagaimana membangun tradisi akademik untuk memperkokoh Integrasi Kebangsaan, Dr. AKA juga menyampaikan pengalamannya dalam menyelesaikan berbagai konflik yang mengatasnamakan agama pada saat menjadi Camat Cakranegara Kota Mataram. Bang AKA menerangkan, pada prinsipnya penyelsaiannya melalui penguatan pemahaman kepada semua pihak yang berkonflik, dengan tidak menjadikan diri sebagai bagian dari konflik dengan memihak atau berdiri pada golongan tertentu saja. Akan tetapi, lanjut Bang AKA, melalui pendekatan bagaimana menyelesaikan konflik yang ada dengan memahami nilai-nilai yang diyakini oleh masing-masing pihak dengan mempertemukan kesesuaian dan kesamaan universal yang dimiliki.
Selanjutnya Dr. James Stevenson Bennett memaparkan hasil penelitiannya tentang Masyarakat Sasak yang hidup berdampingan dengan masyarakat Hindu Bali dengan kajian terkait sejarah Mayura dan berbagai adat istiadat yang berkembang pada masyarakat sasak. Bennet juga menyampaikan bahwa suku Sasak tempo dulu sangat ramah terhadap berbagai jenis budaya yang masuk. Hal itu dibuktikan dengan motif-motif kain yang ada di suku Sasak yang banyak didominasi dari India. (*)
Respon (1)