Mataram – Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark gelar puncak acara peringatan hari pengurangan risiko bencana dunia atau International Day for Disaster Risk Reduction pada hari kamis (13/10) yang lalu.
Setelah selama dua hari (11 dan 12/10) diselenggarakan berbagai mata lomba mulai dari lomba mewarnai tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar se Nusa Tenggara Barat, lomba debat tingkat mahasiswa, cerdas cermat tingkat Sekolah Menengah Atas, story telling tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lomba reels tingkat umum, acara peringatan pengurangan resiko bencana dunia yang diselenggarakan Geopark Rinjani tersebut ditutup dengan talkshow bersama narasumber dari berbagai latar belakang dan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba.
Acara yang digelar di gedung auditorium Universitas Islam Negeri Mataram tersebut, dimulai dengan sosialisasi aplikasi siaga oleh PUSDALOPS NTB yang merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai sarana informasi kejadian bencana. Selain sebagai sarana informasi, aplikasi tersebut juga bisa digunakan sebagai sarana pelaporan dan edukasi kebencanaan.
“Aplikasi ini untuk membantu masyarakat dalam mitigasi resiko jika terjadi bencana” ungkap perwakilan PUSDALOPS NTB ketika sesi sosialisasi.
Pada sesi talkshow pertama yang dimoderatori oleh Lalu Budi Karyawan yang merupakan manajer di Geopark Rinjani Lombok membahas topik tentang bagaimana membangun ketangguhan desa dan keluarga serta kearifan lokal. Untuk membahas tema tersebut hadir para narasumber diantaranya Indriyanto yang merupakan dewa pengarah Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, Asmat Kepala Desa Pemenang Barat, Harmain Juhri dari Wahana Visi dan Siska Andriani ketua ASKA Barokah Sembalun Bumbung.
Dalam talkshow sesi pertama tersebut muncul beberapa pola dalam membangun ketangguhan desa dan keluarga ketika terjadi bencana, diantaranya adala permakultur sebagai sistem pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pangan ketika terjadi bencana.
Sementara itu pada sesi dua dan tiga, talkshow Destana masing-masing mengangkat topik Pembelajaran respon bencana yang inklusif dan Peran perguruan tinggi dalam pengurangan resiko bencana. Pada sesi talkshow tersebut ditekankan bagaimana dalam proses mitigasi bencana mengedepankan perspektif gender dan menjadikan mahasiswa sebagai pelopor dalam usaha mitigasi dampak dan resiko bencana.
Setelah sesi talkshow selesai acara dilanjutkan dengan pengumuman sekaligus pembagian hadiah dari setiap mata lomba. Diantara para pemenang masing lomba-lomba diantaranya ; lomba mewarnai tingkat SD, juara 1 Valencia Avigail Anamorfa siswa SDN 19 Cakranegara, juara 2 I Dewa Ayu Gita Kirana Aruna siswi SDN 2 Cakranegara dan juara 3 Alin Raya Husna siswi MIN 1 Lombok Tengah.
Juara mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Juara 1 Elvina Aiko Az-Zahra siswi TK Islam Baitul Fikri), juara 2 Hero Alexander Xia siswa TK Tunas Daud Mataram dan juara tiga Darisa Anjumana Latifa siswi TK Islam Baitul Fikri.
Sementara itu juara untuk lomba yang lain diantaranya untuk puisi Juara 1 Zahwa M, Juara 2 Zahra Salsabila, Juara 3 Talitha Aulia. Untuk Story telling Juara 1 Putu Marsha Larasati Juara 2 Ni Kadek Ayu Keisyani Juara 3 Filzah Ta’ah Nandarani. Lomba Cerdas Cermat Juara 1 SMAN 1 Masbagik, Juara 2 SMK N 3 Sumbawa, Juara 3 SMA N 1 Taliwang dan lomba Debat, Juara 1 Universitas Mataram, Juara 2 UIN Mataram, Juara 3 Universitas Muhammadiyah Mataram.
Seusai pembagian hadian acara puncak peringatan hari pengurangan risiko bencana dunia atau International Day for Disaster Risk Reduction ditutup secara simbolis dengan pemukulan kentongan secara bersama oleh oleh perwakilan dari Geopark Rinjani, BPBD NTB, Wahana Visi, UIN Mataram, Konsepsi dan perwakilan lembaga lainnya. (*)