Mataram – Dalam mengembangkan kawasan Geopark Rinjani, Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk sesama Badan Pengelola UNESCO Global Geopark (UGGp). Pada Jum,at (11/11) yang lalu, Badan Pengelola Rinjani Lombok UGGp yang diwakili oleh General Manager BP RLUGGp Farid Zaini menandatangani nota kesepahaman dengan badan pengelola Belitong UGGp di Tanjung Pandan, Belitong.
Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, di antaranya; bidang penelitian dan pengembangan konsep edukasi, pengembangan konsep muatan lokal kurikulum geopark, pengembangan geodiversity, biodiversity dan cultural diversity, pengembangan wisata bahari, mitigasi dan pengurangan resiko bencana.
Selain dalam bidang penelitian dan pengembangan, kerjasama antara Geopark Rinjani dan Geopark Belitong juga dalam bidang pelatihan dan workshop serta kerjasama di Youth Community Geopark. Kedua belah pihak juga bersepakat untuk saling mendukung program-program yang diusung masing-masing.
Dalam penandatangan kerjasama tersebut, juga disepakati perjanjian kerjasama dalam kegiatan Joint Event : The 4th Geotourism Festival and International Conference yang akan dilaksanakan tahun depan. Dalam perjanjian tersebut disepakati beberapa hal diantaranya pembagian peran dalam kepanitiaan, kerjasama untuk mencari sponsorship dan dukungan lainnya, publikasi dan promosi hingga dalam proses perencanaannya.
Meliawati yang juga manajer LITBANG dan kerjasama Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark berharap kerjasama yang terjalin antara Geopark Rinjani dan Belitong bisa berjalan sebagaimana mestinya.
“Kami berharap ini (kerjasama) bisa berjalan maksimal ya, supaya kedua belah pihak juga dapat manfaatnya,” ungkap Meliawati.
Lebih dari itu, Meliawati juga menyampaikan pentingnya kerjasama-kerjasama serupa juga terjalin, bukan hanya dengan geopark Belitong saja, namun dengan Geopark-geopark lainnya, baik yang berstatus nasional maupun UGGp.
“Semoga kerjasama seperti ini, bisa terjalin dengan yang lain ya, bahkan dengan semua stakeholder yang ada,” ucap Meliawati.
Ia juga menambahkan pentingnya membangun kerjasama di tengah ancaman resesi ekonomi yang tentunya akan berdampak terhadap jalannya program-program badan pengelola seluruh Geopark di Indonesia bahkan dunia.
“Ke depan kita akan menghadapi badai resesi. Tentu ini akan berdampak terhadap performa kita (badan Pengelola). Kerjasama adalah salah satu cara menghadapinya,” tutup Meliawati. (*)