massmedia.id, Lombok Timur – Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti, mengunjungi Sentra Gerabah Penakak di Masbagik Timur, Minggu (28/3). Kunjungan Perdananya di Sentra Gerabah Penakak ini dalam rangka meninjau langsung dan membeli oleh-oleh kerajinan gerabah untuk diperkenalkan ke tamu yabg datang dari luar.
Pada kesempatan ini, Nuryanti menyempatkan untuk melihat-lihat dan membeli beberapa barang Gerabah di Art Shop yang ada. Di sela-sela melihat-lihat produk kerajinan, Kadis Perindustrian berdialog dengan pemilik Art Shop seputar perkembangan kerajinan Gerabah Penakak.
Diakui Nuryanti bahwa Gerabah Penakak ini baru diketahuinya baru-baru ini semenjak menjabat Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB. Setahunya sentra gerabah itu hanya ada di Banyumulek. Oleh karena itu ini adalah kunjungan pertamanya semenjak ia menjabat. “Saya terus terang baru pernah dengar nama semenjak tahun menjabat dan baru pertama kali ke sini,” aku Nuryanti.
Kadis Perindustrian ini mengungkapkan kekagumannya setelah melihat hasil kerajinan gerabah. Bahkan setelah melihat integrasi kerajinan gerabah dengan kerajinan lainnya Ia mendorong Masbagik Timur menjadi Desa Industri Kecil Menengah (IKM) khususnya produk gerabah. “Insyaallah ke depan ini akan kita kembangjan menjadi salah satu desa industri,” harapnya.
Ditanya terkait dengan pengembangan produk IKM Gerabah Penakak ke depan, Kadis Perindustrian mendorong adanya inovasi dan kreasi pada tahap akhir atau finishing dari produk yang dihasilkan. “Perlu ada peningkatan dari sisi finishing, bahan dasar tetap tapi finishing,” tandasnya.
Hal itu diungkapkan Nuryanti karena melihat gerabah sekarang ini sudah tidak update dengan kondisi sekarang ini. Sehingga Ia mendorong pengrajin untuk mengikuti trend yang ada tanpa harus meninggalkan sisi tradisional dari gerabah itu sendiri. “Perlu juga pengrajin itu di satu sisi mempertahankan tradisional, di sisi lain juga ada memang sasarannya milenial yang harus diraih,” jelasnya.
Nuryanti menyarankan agar pelibatan anak-anak muda dalam berkreasi di industri kerajinan gerabah dengan membangun imajinasi dan dituangkan dalam bentuk kerajinan gerabah. “Saran saya libatkan Karang Taruna, libatkan anak-anak muda untuk bangun imajinasi,” imbaunya.
Disinggung mengenai perhelatan MotoGP Lombok dan bagaimana Industri Gerabah menyiapkan diri, Nuryanti menyarankan untuk bagaimana memperkenalkan produk gerabah yang ada, selanjutnya menyiapkan oleh-oleh kecil yang ringan dibawa oleh wisatawan. “Pertama sasaran kita adalah memperkenalkan produk, tidak bisa dibawa tetapi dia tahu ooh di sini ada, yang kedua ada oleh-oleh kecil yang memang ringan dibawa,” ungkapnya. (Geges)