Lombok Timur – Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) menggelar Seminar Nasional di Anjani, Ahad (17/10). Seminar dengan tema “Memanifestasi Semangat Kepahlawanan Menuju Indonesia Maju dan Sejahtera” tersebut digelar di Gedung IAI Hamzanwadi Lombok Timur.
Hadir dalam acara tersebut, Ummuna Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Hj. Siti Raehan Zainuddin Abdul Majid, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan TGKH. Lalu Gede Muhammad Atsani , Lc. M.Pd, Dr. Muhammad Pajrol Rahman, SE, MH selaku Jubir Presiden RI, Gubernur NTB Dr.Zulkieflimansyah, Danrem 165/Wira Bakti Brigjen TNI. Ahmad Rijal Ramdani, Sekjen PBNW Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi, dan Prof. Dr. HM. Galang Asmara Dosen Universitas Mataram.
Ketua Panitia Muhammad Munir Fauzi, M.Pd kepada media mengatakan, terselenggaranya kegiatan seminar ini dalam rangka Semarak Hari Pahlawan Nasional sekaligus tasyakuran Pahlawan asal NTB Maulanasyaikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid. Sehingga pada tahun ini semua badan otonom Organisasi NW terlibat dalam penyelenggaraan Semarak Hari Pahlawan Tahun 2021.
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dalam pidatonya menyampaikan, sosok Maulanasyaikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat di Indonesia.
“Ada sekitar 6.000 sampai 7.000 warga NTB berada di sekitar Jayapura, dan sebagian besar mereka adalah masyarakat atau sosok-sosok yang terilhami atau pernah mendapat pembelajaran dari Pahlawan Nasional,” ungkap Gubernur mencontohkan.
Gubernur berharap generasi penerus bisa mewarisi semangat Pahlawan Nasional tersebut dalam menghadapi zaman baru yang tidak sederhana. “Oleh karena itu, oleh karena itu mudah-mudahan sebagai generasi penerus bisa mewarisi semangat itu, apa lagi kita yang akan menghadapai zaman baru yang tidak sederhana,” terang Gubernur yang akrab disapa Dr. Zul itu.
Sebelumnya dalam sambutan sekaligus membuka Seminar NASIONAL, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan TGKH. Lalu Gede Muhammad Atsani , Lc. M.Pd Mengatakan, Maulanasyaikh TGKH, Zainudin Abdul Majid ditetapkan sebagai pahlawan Nasional pada tahun 2017. Pahlawan adalah sebutan sekaligus pembuktian jasa dalam perjuangan secara pribadi.
Lebih lanjut TGKH. Lalu Gede Muhammad Atsani mengatakan, melihat sejarah Pahlawan adalah bentangan masa yang sangat panjang dalam perjalanan bangsa indonesia, TGKH. Zainudin Abdul Majid yang lahir tahun 1898 M. dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional bersamaan dengan Laksamana Mahalayati dari Aceh yang lahir tahun 1450 M.
Dikatakannya, Nasionalisme yang dicontohkan oleh Pahlawan Nasional menjadi semangat berjuang. Malahayati Aceh dan Maulanasyaikh TGKH. Zainuddin Abdul Majid Lombok keduanya adalah Nasionalis panutan generasi di dalam berjuang. “Bukan karena kedudukan dan bukan pula karena jabatan, bahkan sebetulnya tidak membutuhkan pengakuan,” tegasnya.
TGKH. Lalu Gede Muhammad Atsani menambahkan, Bangsa Indonesia dengan baragam suku dan agama, sadar bawa keagamaan adalah modal untuk membangun serta keamanan adalah modal untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
“Islamisme dibangun atas semangat Nasionalisme bukan sebaliknya. Ingat, Islamisme dibangun atas semangat Nasionalisme. menurut saya ya,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan pemaparan-pemaparan oleh tamu undangan yang juga hadir sebagai pemateri pada Seminar Nasional tersebut. (HH)