Lombok Timur – Perayaan Idul Adha selalu identik dengan daging kurban. Namun, hati-hati dalam konsumsi daging kurban terlalu banyak karena tidak lepas dari berbagai risiko.
Makan daging kurban Idul Adha jika berlebihan juga bisa membahayakan kesehatan. Meski kita bisa mengolah daging kurban tersebut menjadi beragam masakan. Akan tetapi, harap diingat untuk tidak terlalu banyak makan daging sapi atau kambing sebab ada bahayanya.
Untuk itu, wartawan massmedia menanyakan langsung tentang bahayanya terlalu banyak makan daging sapi supaya kita bisa tetap waspada dan makan sewajarnya.
Jurnalis massmedia pada Rabu (20/7) bertemu dengan dr. Muh Juliandi Sobri atau dikenal di kalangan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dengan panggilan dokter Ari.
Berikut ini bahaya makan daging kurban menurut dr. Ari. Yang pertama, bisa menyebabkan kadar kolesterol naik. Daging mengandung banyak lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. “Jika kolesterol naik maka ini bisa memicu berbagai penyakit,” katanya.
Dua di antara banyak penyakit yang harus diwaspadai adalah stroke dan penyakit jantung. Daging sapi juga mengandung lemak, karenanya harap untuk berhati-hati dan mengukur konsumsi Anda terhadapnya.
Berikutnya Ari menambahkan, Dehidrasi. Bahaya terlalu banyak makan daging sapi salah satunya ialah dehidrasi. Daging juga mengandung banyak protein, tetapi jika kita mengkonsumsi terlalu banyak daging yang mengandung protein ini justru bisa menyebabkan bahaya terhadap ginjal.
Kenapa? Kata Ari, karena protein yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan ginjal memproduksi urine yang lebih pekat dan membuat kita tanpa sadar telah kekurangan asupan kadar air dalam tubuh. Jika dehidrasi semakin parah ini bisa menyebabkan kulit pada tubuh terlihat kusam, nafsu makan bertambah, dan akibatnya kita bisa mengalami obesitas sebelum kita menyadarinya.
Daging hampir tidak memiliki serat. Sembelit dan buang air besar yang menyakitkan adalah beberapa tanda pertama tubuh kekurangan serat. Untuk mengatasinya, perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Lebih lanjut kata dr muda ini, lemak jenuh yang terlalu banyak masuk ke tubuh akan berkaitan dengan penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif di antaranya peningkatan kadar kolesterol dalam darah dan peningkatan tekanan darah. “Kalau itu meningkat bentuk penyakitnya bisa tekanan darah tinggi terus penyakit jantung,” tutur dr Ari mengakhiri saat diwawancara. (Asbar)