Bagaskara Dan Sandyakala

Afsunmu yang menjadikanku dewana
Mata yang adiwarna memancarkan baswara
Kini kita bagaikan bagaskara dan sandyakala
Sedangkan dulu kita pernah saling mengisi hati
Sebelum akhirnya memilih pergi

Kita berdua hebat
Tidak berdebat tapi tamat
Berakhir tanpa ada yang mengakhiri
Dan telah usai tanpa ada kata selesai

Tapi rindu ini masih saja menghampiri
Tak bisa ku paksa pergi
Sebab kita pernah ada
Wajar jika sulit lupa

Semesta terus saja melaju
Dan aku masih terpaku pada dinding waktu
Bagiku dunia ini hanya panggung sandiwara
Hanya memberi luka dan tidak menyisakan apa-apa

Dia tidak hilang, dia hanya pulang pada rusuk semestinya

Meskipun aku pernah menjadi semestanya
Ingatlah untukmu aku selalu punya ruang
Sebagai peluk terhangat untuk kau pulang

Aku tidak menyerah, tidak juga lelah
Aku serahkan pada waktu yang akan merubah
Sebab semakin diusahakan
Semesta semakin menyulitkan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *