Seni  

SMPN 1 Pringgabaya Gelar Presentasi Akhir Program GSMS 2021

Lombok Timur – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di SMPN 1 Pringgabaya memasuki akhir pelaksanaan kegiatan. Ini ditandai dengan Presentasi Akhir yang menampilkan Karya Siswa berupa Buku Kumpulan Puisi. Presentasi Akhir tersebut dikemas dengan penampilan siswa membaca puisi dan berbalas pantun serta bedah buku karya siswa, Kumpulan Puisi, “Suatu Pagi di Waktu-waktu Pandemi”, Sabtu, (16/10).

Dalam acara tersebut, hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Achmad Dewanto Hadi, ST.,MT, Kasi Pengembangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang juga Tim Perumus GSMS Lombok Timur, Wakil Kepala SMP 1 N Pringgabaya, Hamdan, S. Pd, Penggiat Literasi Agus Khairi, Guru-guru SMP N 1 Pringgabaya, Seniman peserta GSMS 2021 Lotim dan siswa-siswi SMPN 1 Pringgabaya.

Kepada Media, Ahmad Dewanto Hadi mengatakan, Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) hari ini sudah memasuki lima kali pentas. Program GSMS dilaksanakan di 16 sekolah di satuan pendidikan Lombok Timur. Dari kelima penampilan yang sudah kita saksikan terlihat bahwa animo guru dan siswa dalam merespon program GSMS luar biasa.

“Hasilnya juga diluar ekspektasi kita. Anak-anak sangat enjoy mengekspresikan talenta mereka, baik itu di seni teater, seni lukis maupun hari ini di seni sastra (Puisi). Ini menunjukkan bahwa sekolah memiliki potensi besar dalam mengasah talenta seni anak-anak sehingga ini harus tetap kita lanjutkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, GSMS merupakan program Pemerintah Pusat yaitu Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Dikti RI. Program GSMS diharapkan menjadi trigger atau pengungkit, bahwa gerakan GSMS dengan seluruh aktivitasnya harus tereplikasi di sekolah-sekolah lainnya.

“Program GSMS banyak manfaat, di samping mengasah talenta anak-anak, juga memberi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk berkreasi, menyiapkan dirinya untuk masa yang akan datang,” jelasnya

Ditanya tindak lanjut terhadap beberapa sekolah yang tidak terakomodir di program GSMS, Dewanto mengatakan, Sekolah punya potensi penganggaran yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sangat memungkinkan untuk berkegiatan. Terlebih lagi sekarang pendidikan kita sedang bertransformasi mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Tambahnya, salah satu profil Pelajar Pancasila adalah pelajar yang kreatif. Kreatif ini bisa dimunculkan ketika sekolah memberikan ruang, waktu dan dorongan untuk mengasah talenta kreativitas siswa dan siswi. “Sumber penganggaran sudah tidak ada yang perlu kita pikirkan dan perdebatkan, karena sumbernya sudah ada tinggal sekarang bagaimana sekolah merencanakan itu semua,” tegasnya.

Mewakili Kepala SMP Negeri 1 Pringgabaya, Hamdan Ishak mengatakan, kegiatan GSMS di SMPN 1 Pringgabaya diawali dengan membuat jadwal latihan selama 16 kali pertemuan sampai dengan dilakukan pertunjukan. Sehingga pertunjukan seni sastra pada hari ini disaksikan bersama dan pertunjukan ini adalah hasil dari latihannya.

“Membuat jadwal 16 kali pertemuan. Jadi anak-anak SMPN 1 Pringgabaya ini dilatih dan dididik, dan seperti yang kita saksikan bersama itulah hasilnya,” ujarnya.

Dikatakannya, tim seniman Kabupaten yang tergabung di GSMS akan terus dan tetap melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap siswa dan siswi. Ke depan ada secara khusus dari pihak sekolah SMPN 1 Pringgabaya untuk secara berkala setiap tahun dilakukan persiapan-persiapan. Karena program GSMS adalah program Pusat yang disalurkan kepada Kabupaten dan Kota yang ada di Indonesia.

Oleh sebab itu, dari sekolah sangat mengapresiasi dan menyambut sangat positif, karena ini berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler dan kemudian bisa mengakomodir siswa-siswi yang berbakat terutama dalam dalam kepekaan terhadap sesama.

“Berbakat dan berminat terutama dalam hal mengolah nilai rasa, antara kekuatan IQ dan EQ memang harus seiring dan sejalan, supaya anaknya pintar dan peka terhadap kegiatan sosial,” tegasnya.

Sementa itu, Penggiat Literasi, Agus Khairi, saat bedah karya mengatakan, penulisan puisi terkesan sulit dikarenakan harus melakukan pemilihan diksi atau kata. Namun, lanjut Agus Khairi, pada tingkat anak SMP, siswa SMPN 1 Pringgabaya mampu menuliskannya dengan baik.

“Kesan pertama di suguhkan puisi ini, saya terperangah, puisi yang terkesan sulit dikarenakan dengan pemilihan diksi yang ketat dapat dituliskan dengan baik oleh siswa SMPN 1 Pringgabaya,” jelasnya.

Lanjut Ages panggilan akrabnya, dengan adanya program GSMS dan siswa diberikan ruang, maka siswa mampu ekspresikan talenta mereka. Ini dibuktikan dalam menampilkan pembacaan puisi dan mampu membuat takjub yang menyaksikannya.

“Diksi sederhana akan tetapi diambil dari peristiwa dalam situasi pandemi seperti:

Selamat pagi; Alya Dewi

Buka Zoom;

Jangan lupa sikat gigi

Salah satu bait puisi yang disampaikan siswa dalam pertunjukan dan sangat menarik, menurut Ages ketika ditanya pendapatnya terkait puisi yang ditulis siswa.

Seni sastra tetaplah dunia sastra, akan tetapi bagaimana puisi ini bisa memanfaatkan era digitalisasi. Saat ini kita bisa menyampaikan puisi ini di Platform digital. 

“Digital ini tidak mempersulit kita berkarya, akan tetapi justru mempermudahkan kita dalam berkarya sesuai dengan talenta kita, termasuk seni sastra,” ungkapnya.

Sementara itu, Seniman Lotim Sulfan Hariri, menceritakan menulis adalah pekerjaan paling membosankan dan sempat ragu siswa akan bertahan. 

“Dalam membina siswa dan siswi SMPN 1 Pringgabaya sempat terpikir kemungkinan 4 atau 5 orang yang bertahan. Akan tetapi dari 20 yang mengikuti pembinaan program GSMS sampai dilakukannya pertunjukan seni sastra ini bertahan 12 orang,” ungkapnya.

Tambahnya, dikarenakan kurang literasinya dan ini juga awal, karena lebih banyak membaca info yang berkeliaran di medsos. Ini yang membuat kesulitan dalam menulis. 

“Kita coba mengarahkan dan membaca beberapa buku-buku dijadikan sebagai inspirasi dan modifikasi. Kemudian mencoba membuat tulisan dan mampu melihat kondisi dan diceritakan melalui tulisan dalam sebuah puisi dan pertunjukan hari ini,” tutupnya. (HH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *