Umum  

Sebagian Perkampungan di Desa Labuhan Lombok Tergenang

Lombok Timur – Desa Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur tergenang air, Minggu (5/12). Genangan air mencapai 30 cm hingga 60 cm. Genangan air masuk ke sebagian rumah warga yang berada di Kampung Turingan, Kampung Baru dan Kampung Padak Desa Labuhan Lombok. Beberapa wilayah Desa Seruni Mumbul dan Gunung Malang juga terkena banjir akibat hujan yang cukup inten seminggu terakhir ini.

Salah seorang warga Kampung Turingan, Dedy Hariawan menerangkan bahwa luapan air di wilayah pesisir Labuhan Lombok adalah hal yang biasa terjadi setiap musim angin muson barat, utamanya pada sekitaran bulan Desember hingga Maret. 

“Kampung kami dan kampung-kampung lain di wilayah pesisir Desa Labuhan Lombok dan Desa Seruni Mumbul sudah biasa mengalami luapan air laut pada setiap musim muson barat. Namun, kali ini luapannya cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap pemuda Kampung Turingan itu. 

Menurut Dedy, biasanya ketinggian air hanya mencapai 10 hingga 30 cm. Namun kali ini cukup tinggi, melebihi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya luapan air mencapai ketinggian 10 hingga 30 cm tapi kali ini luapan airnya cukup tinggi, yakni antara 30 hingga 60 cm,” tambahnya. 

“Semoga besok dan bulan-bulan berikutnya luapan air pasang tidak terlalu tinggi sehingga tidak berakibat fatal dan menimbulkan kerugian bagi warga”, harap laki-laki yang akrab disapa Dedy itu. 

Warga yang lain, Rawatib, juga menerangkan bahwa luapan air pada ahir tahun ini memang lebih tinggi dari pada tahun-tahun sebelumnya. 

“Sejak kemarin (Sabtu, 04/11) air meluap tinggi sehingga sebagian rumah warga tergenang,” jelasnya. 

Ia menerangkan, air mulai naik pada malam hari. “Malam ini air mulai meluap sejak pukul 22.15 wita dan mulai surut pada pukul 23.40 wita. Luapan air mencapai 60 cm,” pungkasnya. 

Lebih lanjut salah seorang warga Kampung Padak, Mukhtar Daut menyampaikan bahwa luapan air terparah terjadi di Kejapik Kampung Turingan dan Padak Sia Kampung Padak. 

“Fenomena luapan air akibat air laut yang pasang pada musim ini tergolong cukup parah, terutama di wilayah Kucrit dan Padak Sia, ketinggian air mencapai 60 cm dan banyak rumah warga yang dimasukinya,” papar Daud. 

Diterangkan juga bahwa luapan air biasa terjadi antara empat hingga lima hari dalam setiap bulan. Biasanya ketinggian air hanya mencapai 10 cm hingga 30 cm, namun kali ini luapan air tergolong sangat tinggi. (Al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *