Seni  

Pukau Penonton, Kadis Dikbud Minta Pembinaan Seni di Sekolah Dilanjutkan

Lombok Timur – Siswa SMPN 1 Sakra pukau penonton saat pementasan teater berjudul “Jika Aku” bertempat di ruang pertemuan SMPN 1 Sakra, Sabtu (2/10). Pentas teater ini merupakan presentasi akhir dari program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2021 yang bertempat di SMPN 1 Sakra, 1 dari 16 Sekolah yang mendapat program tersebut.

Pentas Teater “Jika Aku” ini merupakan pertunjukan yang hampir seluruh bagiannya melibatkan siswa. Mulai dari Pemain, Pengisi Suara, Penyanyi, dan kru lainnya. Hanya Naskah yang dikerjakan oleh Seniman, M. Sopian Hardi, yang mendampingi M. Zainul Kirom dalam program GSMS tahun ini. 

“Kami hanya pelayan di mereka, hanya mungkin di penulisan naskah kita nggak sempat libatkan siswa,” terang Seniman yang juga gemar menulis puisi ini.

Guru-guru yang hadir menonton pertunjukan tersebut dibuat terpukau oleh penampilan siswanya. Salah seorang Guru mengaku tidak menyangka muridnya akan tampil begitu bagusnya, mengingat siswanya di dalam kelas adalah seorang pendiam. Hal ini dibenarkan oleh Kepala SMPN 1 Sakra, Zaenudin.

Selesai pementasan teater tersebut, kemudian dilanjutkan dengan live talkshow yang disiarkan langsung di Page Facebook massmedia.id. Talkshow ini menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Achmad Dewanto Hadi, didampingi Kepala Bidang Kebudayaan, Rusman, Kepala SMPN 1 Sakra, Zaenudin, dan Seniman, M. Zainul Kirom.

   Ditanya tentang gambaran GSMS 2021 tersebut, Dewanto berpandangan bahwa program tersebut dari awal terlihat belum sampai pada kesimpulan bahwa GSMS punya nilai tambah yang luar biasa. Akan tetapi setelah program akan berakhir dan melihat salah satu pementasan anak-anak pentas dengan waktu latihan yang sangat singkat hanya 16 kali pertemuan anak-anak sudah memperlihatkan bakatnya.

“Kita yang menonton bapak dan ibu sekalian terbius oleh apa yang kita lihat, saya tidak sedikitpun mendengar obrolan di antara bapak dan ibu, itu artinya kita menikmati apa yang kita lihat saat dipentaskan,” ungkapnya.

Dewanto meminta bahwa pembinaan kepada siswa dan siswi dilanjutkan, tidak hanya berhenti pada program sekarang ini saja. “Ini tidak boleh berhenti di sini, jadi SMP Negeri 1 Sakra yang kita kenal punya banyak prestasi dan hari ini kita melihat satu prestasi lagi yang boleh jadi ini menjadi unggulan di kemudian hari, asalkan kita tetap konsisten untuk terus memberikan ruang dan kesempatan kepada anak-anak kita untuk mengeluarkan bakatnya,” tegasnya.

Tambahnya, Pemerintah Daerah terus memacu dan mendorong dengan apa yang bisa dilakukan. Kalau gerakan seniman masuk sekolah ini menjadi salah satu upaya kita untuk membangkitkan bakat anak-anak, kenapa tidak dilanjutkan dan tidak usah tergantung pada Program Kementerian program pusat saja.

“Kita memberikan wadah penyaluran bakat bagi anak-anak kita, di bidang seni apa saja itu dan Insyaallah kami siap memfasilitasi,” terangnya.

Senada Dengan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bidang Kebudayaan, mengatakan, ke depan dengan dukungan Kepala Dinas dan Pemerintah Daerah, kegiatan GSMS tetap berjalan. “Sepanjang kita bersama-sama, tetap akan kita laksanakan di Lombok Timur, sehingga Seniman terus bisa melakukan pembinaan,” tegasnya.

Kirom sebagai Seniman berharap di Lombok Timur ada Lembaga Dewan Kesenian. Selain dibentuknya Dewan Kesenian juga adanya tempat atau Gedung Tempat berkumpulnya para Seniman Lombok Timur. (HH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *