Lombok Timur – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, A. Halim Iskandar, meresmikan Bantuan Pengembangan Objek Wisata (POW) untuk 9 Desa Wisata. Kegiatan yang dirangkai dengan Kunjungan Kerja Menteri ini diselenggarakan di Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, Rabu (27/10).
Dalam kesempatan ini juga hadir Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Bupati Lombok Timur, Kepala OPD terkait baik Kabupaten maupun Provinsi, sejumlah tamu undangan dari Desa Wisata yang mendapat bantuan Pengembangan Objek Wisata tahun 2021.
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT, Sugito, dalam laporannya mengatakan ada 19 Desa Wisata di Nusa Tenggara Barat yang mendapat bantuan POW. Dari 19 Desa Wisata tersebut baru 9 Desa Wisata yang sudah 100% pembangunannya.
“Dari 19 Desa yang mendapat bantuan, 9 Desa sudah selesai 100%,” tegasnya.
Sugito menerangkan, bantuan POW 2021 tersebut meliputi bantuan untuk pembangunan Homestay, Balai Kesenian, Akses Jalan, dan Stand UMKM dan Kuliner di Desa Wisata.
Sementara itu dalam pidato penerimaannya, Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Kemendes PDTT, karena dari 19 Desa di NTB, 9 Desa ada di Lombok Timur. “Terima kasih Pak Menteri karena sudah membantu Kabupaten Lotim, 19 dari 9 Desa ada di Lotim,” ungkap Sukiman.
Sedangkan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, berpesan Kepada 9 Desa Wisata yang Rampung 100% POWnya untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia saat ini. Dr. Zul menegaskan, selain mendandani Desa Wisata, yang tidak kalah penting adalah bagaimana menjual kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan dunia saat ini.
“Tantangan desa wisata bukanlah mendandani Objek Wisata, namun bagaimana menghidangkan dan menjual objek wisata yang ada,” tegasnya.
Menteri Desa dan PDTT, H. Abdul Halim Iskandar, menegaskan bahwa Pemerintah terus melakukan penguatan perekonomian pada level desa dan pengentasan kemiskinan berdasarkan data mikro.
“Upaya Penguatan perekonomian dan pengentasan kemiskinan pada level desa dengan pendekatan data mikro ini terus kita upayakan,” ungkap Menteri yang biasa dipanggil Gus Menteri ini.
Gus Menteri menekankan ke depan pembangunan di desa harus berbasis data mikro. Sehingga perdebatan saat Musyawarah Desa Perencanaan Pembangunan Desa ke depan berbasis data, bukan keinginan segelintir tokoh di Desa.
“Kalau ini kemudian bisa menjadi sebuah kebiasaan, maka kita sangat yakin perdebatan pembangunan di Desa pasti akan berbasis data,” tegas Gus Menteri.
Acara kemudian ditutup dengan Peresmian POW untuk 9 Desa Wisata yang ditandai dengan penandatanganan prasasti yang selanjutnya diserahkan ke Kepala Desa yang hadir. Sembilan Desa Wisata tersebut adalah, dari Lombok Timur ada Desa Pringgasela, Kembang Kuning, Seruni Mumbul, Sembalun dan Sembalun Bumbung. Lombok Utara ada Desa Malaka dan Senaru. Lombok Barat ada Desa Sekotong dan Desa Sesaot. (Ozie)