Kembangkan Parekraf, Pemprov NTB Jalin Kerjasama dengan Traveloka

Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama pihak Traveloka sepakat jalin kerjasama bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) di NTB.

Kesepakatan itu ditandai dengan dilakukannya penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dengan Vice President of Traveloka, Widyasari Listyowulan, bertempat di Pendopo Gubernur NTB pada Kamis 17 Februari 2022.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan kerjasama tersebut akan mencakup sisi promosi, pemasaran dan juga dukungan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, juga desa-desa wisata di NTB.

“Gubernur NTB menyambut baik kerjasama ini untuk bersama-sama mengembangkan potensi kepariwisataan dan ekonomi kreatif di NTB,” kata Yusron.

Dikatakan Yusron, saat ini gelaran event internasional akan berlangsung di NTB, tentu kolaborasi dengan segenap potensi, baik lokal maupun nasional bahkan internasional harus dapat dimaksimalkan guna memperluas jejaring semua pihak untuk berkontribusi memajukan wisata Lombok-Sumbawa, terlebih branding MotoGP.

Saat ini, imbuh Yusron, ada sekitar 23.889 kamar potensi penginapan yang ada. Sementara, baru terisi hanya sekitar 45%. Masih banyak penginapan yang tersedia. Oleh karenanya, paket-paket berwisata bundling dengan menonton MotoGP akan menjadi paket menarik. 

“Traveloka dengan kekuatan pasar yg dimiliki bisa membantu kita agar penginapan yang belum terisi bisa terjual. Selain traveloka juga kerjasama reddoorz juga dibangun untuk meningkatkan standarisasi dan hospitality penginapan-penginapan kita, terutama homestay yang jumlahnya sangat banyak,” lanjut Yusron.

Disinggung soal harga kamar penginapan yang melonjak naik, ia mengatakan bahwa pemprov sudah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 tahun 2022 tentang penyelenggaraan usaha jasa akomodasi.

“Di dalam Pergub, sudah diatur bahwa pada zona di mana event berlangsung, masih diperkenankan maksimal kenaikan tarif kamar 3 kali, kemudian di zona yang lebih luar 2 kali, dan zona terjauh dari area event kenaikan maksimal satu kali,” jelas Yusron.

Namun, kata Yusron, kenaikan harga kamar tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan atraksi dan mungkin paket berwisata yang ditawarkan oleh penginapan-penginapan yang ada. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *