Diskusi Publik Mengupas Rencana Perluasan Area Car Free Day di Kota Selong

Lombok Timur – Kamis malam 20 Juli 2023  Sekda Lombok Timur, mengundang para Stakeholder Terkait dan Masyarakat, bertempat di lobi Kantor Bupati Lombok Timur, mengadakan Diskusi Publik tentang perluasan Car Free Day (CFD) di kota Selong.

Yang semula hanya dari perempatan BRI sampai perempatan PLN akan diperluas Mulai dari Perempatan Pancor atau Ruang Taman Terbuka (RTP) Pancor sampai ke Taman Tugu.

Tadi malam disimulasikan bila nanti wacana ini ditetapkan oleh Bupati Lombok Timur, banyak usulan-usulan dari masyarakat maupun stakeholder bagaimana agar perluasan CFD ini bisa lebih menarik, tidak saja kuliner dan hasil UMKM tetapi juga menampilkan Seni dan Budaya.

Hadir pada Diskusi Publik tentang perluasan area Car Free Day (CFD) yaitu, Sekda Lotim H.M Juaini Taofik, Staff Dispenda Lotim, Camat Selong, Ketua Dewan Kesenian Lotim, Anggota BPPD Lotim, Akademisi, perwakilan Kasat Lantas dan Tokoh Pemuda dan Masyarakat.

Acara ini berlangsung 1 jam penuh dipandu Host Widi Widianto, pada kesimpulannya akhir diskusi publik tentang perluasan Area Car Free Day disambut baik oleh Masyarakat.

Camat Selong, Baiq Widiani Astuti  menyambut baik perluasan CFD yang menurutnya luar biasa. Ia dan Lurah pada pertemuan beberapa waktu yang lalu telah melaksanakan konsultasi dengan masyarakat setempat, menanyakan bagaimana apabila perluasan CFD ini positif negatif nya jika diperluas, dan juga meminta pendapat kepada pemilik ruko-ruko di sepanjang perempatan Pancor pada malam harinya diisi oleh Pasar malam seperti di kota kota lain di Jawa, sehingga dapat menghidupkan perekonomian.

“Terbukti sebagai  uji coba pada saat malam 1 Muharram 1445 H disana diadakan pasar malam dan berjalan dengan lancar dan sangat ramai,” terangnya.

Sedangkan Lurah Pancor Lalu Rido ingin agar nantinya penertiban lahan-lahan parkir dan pembagian wilayah agar di tata lebih baik untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung. Bilamana ada peziarah ke makam Maulana Syeikh Abd Majid maka akan berhenti di RTP 1 dan RTP 2 Pancor lalu berjalan menuju makam melalui deretan kuliner dan UMKM di kiri kanannya akan kelihatan hidup,” sebut Lurah Pancor.

Salah seorang perwakilan Pemuda Warga  Pancor Rahman Firdaus Firza, Ia sangat mendukung perluasan CFD ini yang dimulai dari Ruang Taman Pancor (RTP). Namun Ia menyampaikan pertanyaan masyarakat pancor yaitu tentang penamaan Ruang Terbuka Pancor. Di mana pada awal pembongkaran ruko-ruko yang dijadikan RTP saat ini dulu akan diberi nama Syeikh Abdul Majid Square, namun sekarang menjadi lain namanya, Hal ini mohon dikembalikan ke rencana nama semula,” tegasnya.

Perwakilan dari KEPSS Mustaan Suhadi, mengusulkan agar di acara Car Free Day juga diadakan pentas musik dan seni, sehingga suasana Car Free Day ini menggabungkan, aktivitas olah raga, Kuliner, UMKM, Musik dan Seni sehingga suasana akan hidup dan diminati oleh pengunjung.

Sekda Lombok Timur HM. Juaini Taofik di akhir diskusi ini mengatakan tidak ada jawaban hanya mendengarkan dan hanya diskusi tentang rencana perluasan CFD ke depan.

“Melihat keadaan saat ini Kota Pancor sudah nampak kelihatan sehingga akan nyambung dengan kota selong, karena secara demografi di Pancor ini banyak santri maupun mahasiswa, sehingga akan terjadi penawaran dan permintaan atau supply and demand, yang menggambarkan antara para calon pembeli dan penjual di area ini akan memberi dampak terhadap perekonomian Masyarakat,” tegas Sekda. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *